Imunisasi

Sep 05, 2019 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 934x
JENIS IMUNISASI WAJIB DAN DIANJURKAN UNTUK ANAK

Kadangkala, sebagai orang tua kita bingung.
Jenis imunisasi apa saja yang seharusnya diberikan kepada anak?
Lalu jenis imunisasi apa pula yang masih kategori dianjurkan?
Berikut jenis-jenis imunisasi yang wajib dan dianjurka.
Semoga bisa menjadi pencerahan untuk Anda...





IMUNISASI WAJIB
Ada 5 jenis imunisasi dasar yang diwajibkan, yaitu:

BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Indonesia merupakan negara ketiga terbanyak penderita tuberculosis (TBC). Dan untuk mencegah TBC serta komplikasinya, berikan imunisasi BCG yang dilakukan hanya sekali seumur hidup. Imunisasi ini lebih optimal diberikan pada umur 2-3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur tiga bulan, perlu perlu uji tuberculin. Bila uji tuberkulin pre-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan namun harus diobservasi dalam tujuh hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan, perlu dievaluasi lebih lanjut. Vaksin ini harus diberikan di lengan kanan atas dan bekas suntikan meninggalkan scar (bekas luka).

Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B. Diberikan sesaat setelah bayi lahir dan suntikan diulang sebanyak tiga kali saat masih bayi.

Polio
Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit pollomielitis. Gejala yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak mendadak lumpuh pada salah satu tungkai bawahnya setelah demam selama 2-5 hari. Vaksin polio diberikan lima kali, biasanya bersama DPT, dengan cara oral maupun suntik.

DPT (Diphteria, Pertusis, Tetanus)
Imunisasi ini untuk mencegah penyakit Diphteria, Pertusis (batuk rejan), Tetanus. Penyakit ini sudah jarang ditemukan, tapi bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa berakibat kematian. Vaksin DPT dan dua kali DT.

Campak
Imunisasi ini untuk mencegah penyakit campak atau tampek yang sangat menular dan dapat disebabkan oleh virus campak. Penularannya bisa melalui udara atau kontak langsung dengan penderita. Gejala-gejalanya antara lain demam, batuk, pilek dan bercak-bercak merah pada permukaan kulit 3-5 hari setelah anak menderita demam. Bercak mula-mula timbul di pipi bawah telinga yang kemudian menjalar ke muka, tubuh dan anggota tubuh lainnya. Komplikasi penyakit campak antara lain radang paru-paru, infeksi saluran cerna, dan radang otak. Vaksin campak diberikan dua kali, yaitu pada umur sembilan bulan dengan vaksin ulangan pada usia 5-7 tahun.
Imunisasi Dianjurkan

Selain imunisasi dasar yang diwajibkan, ada beberapa jenis imunisasi yang dianjurkan.
“Meskipun sifatnya hanya dianjurkan, akan tetapi sebaiknya tetap diberikan pada anak,” kata Fita.

PNEUMOCOCCUS (PNEUMOCOCCAL CONJUGATE VACCINE)
Untuk mencegah penyakit Invasive Pneumococcal Disease (IPD). Penyakit ini mempunyai komplikasi antara lain radang selaput otak, kecacatan hingga kematian. Vaksin PCV diberikan empat kali. Namun, pada anak umur di atas dua tahun, PCV cukup diberikan sekali.

INFLUENZA
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza. Diberikan pada umur diatas 6 bulan, setiap tahun. Vaksin ini diutamakan bagi anak yang memiliki riwayat alergi dan berdaya tahan rendah.

VARICELLA
Diberikan untuk mencegah penyakit cacar air. Diberikan 1-2 kali setelah umur 12 bulan dan lebih baik diberikan saat di umur sebelum masuk SD.

MMR (MEASLES, RUBELLA)
Untuk mencegah penyakit Campak, Gondongan, dan Campak Jerman. Diberikan 2 kali, pada usia 12 bulan apabila belum mendapat vaksin campak di usia sembilan bulan. Selanjutnya, MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.

TIFOID
Imunisasi Tifoid diberikan untuk mencegah penyakit Typhus, diberikan setiap tiga tahun sekali.

HEPATITIS A
Diberikan dua kali untuk mencegah penyakit Hepatitis A.

HPV (HUMAN PAPILLOMA VIRUS)
Imunisasi ini sangat penting karena berguna untuk mencegah penyakit kanker serviks (leher rahim) yang mengancam kaum wanita. Diberikan tiga kali pada anak perempuan di atas 10 tahun.

HIB
Untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh kuman Haemophilus Influenzae type-B yang memiliki komplikasi radang selaput otak. Vaksin HiB diberikan empat kali, biasanya bersamaan dengan pemberian vaksin DPT.

ROTAVIRUS
Merupakan imunisasi terbaru untuk mencegah diare yang disebabkan oleh rotavirus. Di Australia, pemberian vaksin rotavirus merupakan imunisasi wajib. Vaksin ini diberikan tiga kali saat bayi dengan pemberian oral drop.
Tips Pilihan Lainnya: