Anak Cerdas dengan Nutrisi Tepat

Oct 01, 2019 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 1084x
Kecerdasan anak ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain peran orang tua dan/ atau lingkungannya dalam memberi rangsangan atau stimulasi (pengajaran/contoh) yang cerdas (sesuai keadaan anak); atau melalui pemberian makanan dengan nutrisi memadai untuk membangun struktur otak. Namun perlu diingat tidak ada nutrisi yang lebih penting dari yang lain. Agar tubuh sehat, bertumbuh dan berkembang termasuk sel-sel otaknya, semua jenis nutrisi harus terpenuhi sesuai kebutuhan yang daapt diperoleh dari beragam makanan.

Walaupun ada nutrisi spesifik untuk tumbuh-kembang otak. Seperti: Protein, lemak-esensial (LA & ALA), DHA, zat-besi. Anak-anak membutuhkan protein lebih banyak dibanding orang dewasa yang bisa diperoleh dari nabati dan hewani.

Anak yang usianya telah menginjak 1 tahun keatas, kebutuhan semua nutrisinya tetap harus diperhatikan kecukupannya untuk mendukung kecerdasannya. Semakin bertambah umur, semakin beragam makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi demi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Ajarkan anak menyukai makan apa saja terutama menu keluarga
Idealnya, anak diperkenalkan dengan aneka macam menu terutama yang biasa disajikan oleh keluarga. Perkenalan anak terhadap menu keluarga dapat ditawarkan secara berangsur-angsur. Kesan pertama menentukan apakah seterusnya anak akan menyukai sebuah menu yang diperkenalkan.

Tak sedikit anak yang tidak menyukai sayur mayur dan cenderung memilih-milih makanan. Hal ini bisa terjadi karena perkenalan awalnya dengan sebuah menu baru menumbuhkan kesan tidak menyenangkan. Oleh karena itu tugas setiap ibu membangun kesukaan akan segala jenis menu, terlebih menu yang merupakan kebutuhan utama tubuhnya.

Kita tahu ada jenis menu penting yang mengandung asam amino esensial (bagian terkecil protein). Jenis asam amino harus ada dalam menu harian kita karena tubuh tak bisa membuatnya sendiri. Kekurangan satu dari 9 jenis asam amino ini, dapat menghambat proses tumbuh-kembang anak. Begitu juga bila asam lemak esensialnya tak memadai, seperti asam linoleat (ALA) dan asam linolenat (LA).

Oleh karena itu, agar semua kebutuhan tubuh anak tercukupi, segala jenis menu harus disukai anak. Makin banyak menu yang disukainya, makin lengkap kecukupan nutrisi tubuhnya dapat terpenuhi.

Bukan generasi kerupuk dan kecap
Membiasakan anak mengonsumsi jenis menu dan makanan yang tidak bergizi, hanya membangun cita rasa yang tidak menyehatkan. Kerupuk, kecap dan sejenisnya, tergolong jenis makanan yang kurang mengandung zat gizi kalau isinya hanya garam, tepung, gula dan penyedap. Begitu juga apabila anak hanya diberi makan nasi dengan sayur bening saja yang nyaris tidak memiliki kandungan protein dan lemak. Tak cukup hanya protein nabati dari tahu dan tempe saja. Karena, asam amino terlengkap ada dalam telur dan susu. Yang merupakan patokan mutu protein yang baik di antara semua sumber makanan berprotein. Itu sebab, jangan abaikan perlunya makan telur dan atau susu.

Tak ada kesempatan kedua
Betul, tak ada kesempatan kedua untuk membangun struktur otak anak. Bila masa tumbuh otak tidak tercapai sebelum umur anak 2 tahun, anak tak mempunyai peluang lagi untuk mengoptimalkan otaknya di kemudian hari. Maka betapa penting memenuhi kecukupan nutrisi anak sebelum umurnya genap 2 tahun.

Kebutuhan protein anak relatif lebih besar dibanding yang diminta tubuh orang dewasa. Anak berumur setahun dengan berat 10 Kg, misalnya, membutuhkan 20 sampai gram protein setiap harinya. Sedang orang dewasa sehat kira-kira hanya butuh 0.8 Gram protein/Kg berat badan.

Anak yang kekurangan kalori dalam nutrisi hariannya, hanya menjadikannya kurang berat saja, dan itu tidak terlalu buruk dampaknya. Namun bila yang kurang itu asupan protein dan lemak esensial, maka yang kurang itu bangunan struktur otaknya yang merupakan modal awal untuk menjadi cerdas.

Oleh karena itu setelah umur setahun nutrisi anak selain susu, maka menu harian anak juga tidak boleh mengabaikan asupan protein dan lemak esensial dari sumber lain misal dari lauk pauk hewani: telur, ikan, dan daging, selain protein nabati dari tahu, tempe, kacang merah, kacang tholo kaya akan lemak esensial.

Selain itu berikan juga ikan karena selain proteinnya setara dengan daging, minyak ikan diperlukan untuk membangun otak juga. Kandungan DHA golongan omega-3 misalnya, dibutuhkan untuk otak anak, selain vitamin dan mineral agar fungsi otak berjalan lancar.

Isilah secara berkesinambungan dengan tekun dan sabar rumah kecerdasan anak dengan merangsang kelima indera anak dengan cara cerdas (sesuai anak). Contohnya: kenalkan warna-warni dan bentuk, berbagai bunyian, meraih dan menyentuh benda, membaui berbagai aroma (makanan, wewangian dll). Ajak tertawa, bicara (meski anak belum tahu makna) tetapi ‘rekaman otak’ anak terus berjalan mengisi data-base sebagai arsip (memory) yang kelak memory itu bisa dipanggil kembali (recall) pada waktunya. Mula-mula menirukan kamudian mengerti dari apa yang pernah dilihat, didengar, disentuh, dicium dan dimakannya.

Nutrisi dan stimulasi adalah bekal dasar kecerdasan selain bawaan (gentika) dari orang-tua dan moyang dari ayah dan ibunya.
Tips Pilihan Lainnya: