Jangan Remehkan, Gangguan Mata Bisa Pengaruhi Prestasi Anak
Dilihat 1084x
Seringkali saat prestasi anak jeblok di sekolah yang disalahkan adalah anak itu sendiri. Kerap disebut anak tersebut malas belajar, tidak memperhatikan pelajaran, dan sebagainya. Padahal masalahnya tidak melulu seperti itu. Bisa jadi prestasi jeblok anak di sekolah karena ada gangguan di matanya.
"Mata itu kan panca indera yang penting sekali. Kalau tidak dijaga itu bagaimana. Gimana kalau misalnya ada anak dia sebenarnya pandai, tapi karena ternyata matanya sakit eh dikiranya dia bodoh. Sayang kan, bagaimana nanti penerus bangsa," kata Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM (K), Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia.
Hal itu disampaikan dia di Hotel Amaris Thamrin City dalam acara Hari Penglihatan Sedunia, dan ditulis pada Kamis (10/09/2013). Nila mengatakan bahwa ada baiknya dilakukan pemeriksaan pada mata anak sejak dini, yaitu sejak sang anak bisa melihat jelas pada usia 5 atau 6 tahun.
Hal serupa juga di katakan dr Johan A. Hutauruk, SpM pada kesempatan yang sama. "Kita juga bisa liat juga itu ya, bagaimana kebiasaan si anak tersebut. Apa dia suka main game, baca di tempat yang kurang terang dan sambil tiduran, atau ada keturunan. Itu semua bisa dilihat. Makanya perlu lakukan pemeriksaan, supaya belajarnya tidak terganggu," papar dr Johan.
Tidak hanya itu, Nila juga mengatakan bahwa sinar ultraviolet di Indonesia tidaklah bagus dan dapat mempengaruhi penglihatan. Oleh karena itu kacamata hitam dan topi sangatlah penting untuk digunakan agar tidak terpapar langsung oleh sinar tersebut.
"Orang Indonesia itu lucu ya, orang pakai kacamata hitam, pakai topi, disangkanya orang gila. Padahal memang itu kita perlu supaya tidak terpapar sinar ultraviolet itu. Apalagi para nelayan, itu harusnya dia diwajibkan untuk pakai topi. Kalau tidak ya itu, berbagai penyakit mata itu," ujarnya.
"Mata itu kan panca indera yang penting sekali. Kalau tidak dijaga itu bagaimana. Gimana kalau misalnya ada anak dia sebenarnya pandai, tapi karena ternyata matanya sakit eh dikiranya dia bodoh. Sayang kan, bagaimana nanti penerus bangsa," kata Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM (K), Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia.
Hal itu disampaikan dia di Hotel Amaris Thamrin City dalam acara Hari Penglihatan Sedunia, dan ditulis pada Kamis (10/09/2013). Nila mengatakan bahwa ada baiknya dilakukan pemeriksaan pada mata anak sejak dini, yaitu sejak sang anak bisa melihat jelas pada usia 5 atau 6 tahun.
Hal serupa juga di katakan dr Johan A. Hutauruk, SpM pada kesempatan yang sama. "Kita juga bisa liat juga itu ya, bagaimana kebiasaan si anak tersebut. Apa dia suka main game, baca di tempat yang kurang terang dan sambil tiduran, atau ada keturunan. Itu semua bisa dilihat. Makanya perlu lakukan pemeriksaan, supaya belajarnya tidak terganggu," papar dr Johan.
Tidak hanya itu, Nila juga mengatakan bahwa sinar ultraviolet di Indonesia tidaklah bagus dan dapat mempengaruhi penglihatan. Oleh karena itu kacamata hitam dan topi sangatlah penting untuk digunakan agar tidak terpapar langsung oleh sinar tersebut.
"Orang Indonesia itu lucu ya, orang pakai kacamata hitam, pakai topi, disangkanya orang gila. Padahal memang itu kita perlu supaya tidak terpapar sinar ultraviolet itu. Apalagi para nelayan, itu harusnya dia diwajibkan untuk pakai topi. Kalau tidak ya itu, berbagai penyakit mata itu," ujarnya.
Tips Pilihan Lainnya: