Enzim Ini Menyebabkan Wanita Menjadi Gemuk
Dilihat 976x
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal diabetes edisi januari mengungkap bahwa kegemukan ternyata dikarenakan oleh enzim ALDH1A1. Spesial pada wanita, kegiatan enzim yang melibatkan produksi lemak didalam tubuh ini meningkat tajam pada saat menopause. Namun pada pria, kegiatan enzim ini tidak alami banyak pergantian seiring bertambah umur.
Fungsi ALDH1A1 menyebabkan obesitas itu sudah dibuktikan pada banyak percobaan pada tikus. Tikus betina yang mengonsumsi makanan kaya lemak memiliki semakin banyak ALDH1A1 serta menghasilkan dan menaruh semakin banyak lemak visceral ( lemak di perut ) dibanding dengan tikus jantan yang mengonsumsi makanan kaya lemak juga. Sebaliknya, tikus betina terus dapat kurus walau mengonsumsi makanan kaya lemak bila mereka dengan genetis kekurangan enzim tersebut.
Hormon estrogen wanita tampaknya memberi dukungan kegiatan ALDH1A1. Berarti, wanita yang berumur lebih muda, yang memiliki kandungan estrogen lebih tinggi, dilindungi dari dampak yang tidak di inginkan akibat enzim tersebut. Tetapi, sesudah menopause, level estrogen alami penurunan, yang mengakibatkan kegiatan ALDH1A1 meningkat serta membuat wanita rawan alami kenaikan berat badan.
Dengan menyasar ALDH1A1, beberapa ilmuwan seperti diambil dari website livescience 3 januari 2013, dapat mengembangkan penyembuhan obesitas, terutama pada wanita, ucap peneliti Ouliana Ziouzenkova, asisten profesor nutrisi manusia di Ohio State University.
Tetapi, ia memberikan, penyembuhan tersebut tak lagi dikerjakan kurun waktu dekat, karena studi ini dikerjakan pada tikus. Beberapa ilmuwan mesti mencoba terutama apakah dampaknya sama pada manusia. Disamping itu, ALDH1A1 juga memiliki manfaat mutlak yang lain didalam tubuh tak hanya membentuk lemak. Hingga penghapusan seutuhnya enzim itu tidak bisa dikerjakan.
Fungsi ALDH1A1 menyebabkan obesitas itu sudah dibuktikan pada banyak percobaan pada tikus. Tikus betina yang mengonsumsi makanan kaya lemak memiliki semakin banyak ALDH1A1 serta menghasilkan dan menaruh semakin banyak lemak visceral ( lemak di perut ) dibanding dengan tikus jantan yang mengonsumsi makanan kaya lemak juga. Sebaliknya, tikus betina terus dapat kurus walau mengonsumsi makanan kaya lemak bila mereka dengan genetis kekurangan enzim tersebut.
Hormon estrogen wanita tampaknya memberi dukungan kegiatan ALDH1A1. Berarti, wanita yang berumur lebih muda, yang memiliki kandungan estrogen lebih tinggi, dilindungi dari dampak yang tidak di inginkan akibat enzim tersebut. Tetapi, sesudah menopause, level estrogen alami penurunan, yang mengakibatkan kegiatan ALDH1A1 meningkat serta membuat wanita rawan alami kenaikan berat badan.
Dengan menyasar ALDH1A1, beberapa ilmuwan seperti diambil dari website livescience 3 januari 2013, dapat mengembangkan penyembuhan obesitas, terutama pada wanita, ucap peneliti Ouliana Ziouzenkova, asisten profesor nutrisi manusia di Ohio State University.
Tetapi, ia memberikan, penyembuhan tersebut tak lagi dikerjakan kurun waktu dekat, karena studi ini dikerjakan pada tikus. Beberapa ilmuwan mesti mencoba terutama apakah dampaknya sama pada manusia. Disamping itu, ALDH1A1 juga memiliki manfaat mutlak yang lain didalam tubuh tak hanya membentuk lemak. Hingga penghapusan seutuhnya enzim itu tidak bisa dikerjakan.
Tips Pilihan Lainnya: