Bahaya Jajanan Sekolah

Nov 13, 2017 | / Tips / Kesehatan |
Rate:
Dilihat 966x
Seringkali orang tua tidak sepenuhnya memperhatikan kebutuhan gizi anak, terutama ketika si kecil sedang jajan di sekolah.

Tentu saja hal itu berada di luar pengawasan orang tua sehingga dengan bebas anak jajan sepuasnya, yang berpotensi menggangu kesehatannya.

Faktanya, kebanyakan jajanan di sekolah mengandung zat aditif yang dapat membahayakan gangguan metabolisme tubuh si kecil dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Seperti yang dilansir survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia melalui 886 SD di 30 kota di Indonesia, terbukti sebanyak 35% makanan jajanan tidak memenuhi syarat.

Perwakilan Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dr. Rachmat Sentika, SpA, dalam program “Aku Anak Sehat” bersama Tupperware memaparkan beberapa kandungan zat yang terdapat dalam jajanan di sekolah-sekolah, yaitu formalin sebesar 27,3%, methanol yellow sebesar 10,2%, rhodamin 10.9% dan boraks sebanyak 56,7%.

“Penyalahgunaan zat aditif yang dimasukkan berlebih ke dalam jajanan itu sangat berbahaya. Hal ini memang tidak akan terlihat dalam jangka waktu yang dekat, tetapi dalam jangka waktu yang lama akan muncul kerusakan pada ginjal serta gangguan dalam tubuh anak,” ungkapnya.

Maka dari itu, dalam hal ini diperlukan peranan orang tua dan guru sebagai pembimbing. Pada kesempatan yang sama, Dra. Rose Mini, M.Psi, psikolog anak, mengimbau para orang tua dan guru untuk memberikan kesadaran serta edukasi tentang kandungan zat-zat berbahaya yang ada dalam jajanan sekolah. Hal itu, lanjutnya, diperlukan dalam menghadapi sifat anak yang cenderung tidak menghiraukan pola hidup sehat.

Selama orang dewasa memberikan pengawasan makanan yang sehat kepada anak, perlu adanya pengenalan lima kunci keamanan pangan:

Kenali pangan apa saja yang aman dikonsumsi untuk anak.
Beli pangan yang aman bagi kesehatan anak.
Baca labelnya dengan saksama apakah pangan tersebut aman untuk dikonsumsi anak-anak.
Menjaga kebersihan ketika menyantap makanan atau minuman.
Cari tahu apakah ada efek samping dari makanan tersebut, misalnya apakah sudah ada korban akibat dari mengonsumsi pangan tersebut.
Tips Pilihan Lainnya: