Yang Harus Anda Tahu dari Karbohidrat
Dilihat 875x
Karbohidrat tiba-tiba dituding sebagai penyebab munculnya berbagai masalah di tubuh, mulai dari obesitas hingga diabetes. Anda bisa menguranginya, tetapi jangan menghindarinya.
Karbohidrat merupakan sumber energi terbesar bagi tubuh, selain lemak dan protein. Karbohidrat juga merupakan satu-satunya sumber energi yang dibutuhkan oleh otak. Saat Anda melewatkan sarapan mengandung karbohidrat di pagi hari, konsentrasi Anda akan menurun.
Karena itu, diet rendah karbohidrat justru akan mengundang berbagai masalah. Mengurangi asupan karbohidrat dalam tubuh Anda akan memperbesar konsumsi lemak, yang berpotensi memicu munculnya serangan jantung dan obesitas.
Rata-rata orang dewasa harus mengonsumsi 8.700 kilojul energi per hari, dengan perbandingan karbohidrat 45-60%.
Jangan hanya mempertimbangkan kandungan karbohidratnya. Periksa dengan teliti apakah makanan yang Anda pilih juga mengandung vitamin, protein, mineral, lemak dan serat.
Makanan dengan simbol indeks glikemik (GI) biasanya rendah lemak jenuh, garam dan gula, serta tinggi serat.
Jangan menghindari makanan berindeks glikemik tinggi (cepat terserap, cepat menimbulkan efek lapar), seperti kentang, tetapi perhatikan porsi yang Anda makan, dan seimbangkan dengan karbohidrat dengan indeks glikemik rendah (lambat terserap, memiliki efek kenyang lebih lama).
Daripada menghilangkan karbohidrat, buatlah pilihan sehat. Pilihlah roti gandum padat, bukan yang putih, atau sereal dengan indeks glikemik rendah untuk sarapan. Misalnya, lebih baik memilih muesli (sereal gandum) daripada cornflake (sereal jagung).
Pertimbangkan dari mana asal gula dalam makanan Anda. Sereal untuk sarapan yang terdiri dari buah yang dikeringkan sepertinya mengandung gula yang tinggi daripada yang tidak, padahal buah mengandung gula alami. Hindari sereal tanpa buah, tetapi tinggi gula.
Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, tinggi serat dan air akan membuat Anda kenyang lebih lama.
Karbohidrat merupakan sumber energi terbesar bagi tubuh, selain lemak dan protein. Karbohidrat juga merupakan satu-satunya sumber energi yang dibutuhkan oleh otak. Saat Anda melewatkan sarapan mengandung karbohidrat di pagi hari, konsentrasi Anda akan menurun.
Karena itu, diet rendah karbohidrat justru akan mengundang berbagai masalah. Mengurangi asupan karbohidrat dalam tubuh Anda akan memperbesar konsumsi lemak, yang berpotensi memicu munculnya serangan jantung dan obesitas.
Rata-rata orang dewasa harus mengonsumsi 8.700 kilojul energi per hari, dengan perbandingan karbohidrat 45-60%.
Jangan hanya mempertimbangkan kandungan karbohidratnya. Periksa dengan teliti apakah makanan yang Anda pilih juga mengandung vitamin, protein, mineral, lemak dan serat.
Makanan dengan simbol indeks glikemik (GI) biasanya rendah lemak jenuh, garam dan gula, serta tinggi serat.
Jangan menghindari makanan berindeks glikemik tinggi (cepat terserap, cepat menimbulkan efek lapar), seperti kentang, tetapi perhatikan porsi yang Anda makan, dan seimbangkan dengan karbohidrat dengan indeks glikemik rendah (lambat terserap, memiliki efek kenyang lebih lama).
Daripada menghilangkan karbohidrat, buatlah pilihan sehat. Pilihlah roti gandum padat, bukan yang putih, atau sereal dengan indeks glikemik rendah untuk sarapan. Misalnya, lebih baik memilih muesli (sereal gandum) daripada cornflake (sereal jagung).
Pertimbangkan dari mana asal gula dalam makanan Anda. Sereal untuk sarapan yang terdiri dari buah yang dikeringkan sepertinya mengandung gula yang tinggi daripada yang tidak, padahal buah mengandung gula alami. Hindari sereal tanpa buah, tetapi tinggi gula.
Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, tinggi serat dan air akan membuat Anda kenyang lebih lama.
Tips Pilihan Lainnya: