Efek Negatif Ubah Pola Makan secara Drastis

Dec 18, 2017 | / Tips / Diet |
Rate:
Dilihat 1044x
Siapa pun tentu menginginkan tubuh yang sehat. Untuk mendapatkannya, setiap orang akan berupaya sebaik mungkin menjalankan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan memperbaiki pola makan.

Namun bila perubahan pola makan dilakukan seketika, ternyata dapat menimbulkan risiko negatif. Menurut riset yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, perubahan pola makan secara drastis dapat mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan.

Riset yang dipimpin peneliti asal Harvard University AS ini melibatkan 10 pria dan wanita berusia 21-33 tahun. Mereka diharuskan mengkonsumsi dua jenis hidangan yang berbeda. Hidangan pertama berbahan dasar gandum, kacang, sayur dan buah sedangkan hidangan kedua merupakan olahan hewani yang terdiri atas daging, telur, dan keju.

Hasil pemantauan menunjukkan, populasi mikroorganisme dalam saluran pecernaan peserta mengalami perubahan drastis. Perubahan ini juga berlangsung dengan cepat.

Setelah lima hari, saluran pencernaan responden yang mengkonsumsi hidangan pertama kaya bakteri yang memproses asam amino. Asam amino merupakan penyusun protein yang berasal dari gula tanaman.

Sementara pengkonsumsi hidangan kedua, saluran pencernaannya penuh bakteri yang mengolah protein. Beberapa bakteri tersebut, berhubungan dengan gangguan usus atau inflammatory bowel disease (IBD).

Hasil riset ini menjawab ketidaknyamanan sebagian orang usai makan, misalnya rasa kembung atau sakit perut. Rasa tidak nyaman tersebut timbul akibat gangguan keseimbangan bakteri pada saluran pencernaan. Hal ini terjadi karena seseorang tidak mungkin hanya makan satu jenis hidangan saja.

Karena itu, bila perut terasa sakit atau tidak nyaman, sebaiknya segera perhatikan perubahan pola makan yang dilakukan. Makin cepat perubahan pola makan dilakukan, maka ketidaknyamanan lebih cepat dirasakan. Perubahan pola makan ini harus dikatakan bila memutuskan berkonsultasi ke dokter.
Tips Pilihan Lainnya: