Ampuhkah Daun Lidah Ular Sebagai Obat Kanker?

Aug 18, 2018 | / Tips / Kesehatan |
Rate:
Dilihat 3698x
Daun lidah ular dikenal juga dengan sebutan Keci atau Kermah di Jawa. Dalam pengobatan tradisional China, tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai obat penyembuh tumor atau kanker. Terkenalnya daun lidah ular sebagai tanaman obat yang dapat menyembuhkan beberapa jenis tumor pada mulanya diketahui orang pada tahun 50-an. Di antara sekian banyak penderita yang memakai daun lidah ular untuk melawan tumornya, ternyata ada yang sembuh dan selamat dari maut.

lidah ular

Sejak saat itu, daun lidah ular menjadi bahan pembicaraan yang ramai, baik di Malaysia, Singapura, maupun Indonesia. Pada masa itu, surat kabar China di kota Medan dan Jakarta mulai memperkenalkan gambar daun lidah ular, dan membuat laporan hasil para penderita tumor yang sudah memakai ramuan obat itu.

Belakangan ternyata di luar negeri daun lidah ular dinyatakan juga sebagai tanaman penyembuh kanker dalam beberapa buku catatan tentang tanaman obat.

Daun lidah ular sebenarnya adalah nama terjemahan dari istilah China “Pai Hua Se Set Cau”. Sebutan daun lidah ular itu hanya dikenal oleh orang Jakarta. Di daerah lain di Jawa, tanaman itu disebut Keci dan Kermah. Di luar pulau Jawa, lidah ular disebut Anja Payung dan Rumput Inja. Tanaman ini memang mirip rumput yang menjalar dengan batang setinggi 20 sampai 50 cm. bunganya putih dan buahnya kecil bergerigi. Batangnya bulat berwarna hijau muda tidak berbulu dan suka hidup di pinggir jalan. Ia tergolong tanaman yang mudah tumbuh,

Setelah tahun 60-an, orang mulai membicarakan pula sejenis rumput “Pan Ci Lien,” berasal dari China. Ia lebih ampuh dalam penyembuhan kanker. Apakah jenis rumput ini juga tumbuh di Indonesia, belumlah diketahui. Tapi orang yang memerlukannya bisa memperolehnya di toko/depot obat China dalam keadaan sudah dikeringkan.

Resep cara meramu daun lidah ular sebagai obat penyembuhan kanker dapat dijabarkan sebagai berikut:

Bahan-bahan: Daun lidah ular 45 gram, akar lalang 15 gram, dan gula merah 100 gram.

Ketiga bahan itu dicampur dengan air 3.000 cc atau 4.000 cc lalu direbus dengan api yang sedang, sampai airnya susut tinggal 200 cc atau 300 cc. Air rebusan ini dibagi untuk 3 kali minum dalam sehari. Penderita harus minum air rebusan semacam itu setiap hari secara teratur. Menurut laporan, obat ini tidak begitu berkhasiat bagi penyakit kanker hati.

Terong ranti juga penyembuh kanker

Anti, Rampai, Ranti, atau juga disebut orang Leunca, Badak, Gede, Hajam, Pahit, Pit, dan di pulau Jawa disebut Dara, Gowok, Ranti Bondot, juga terkenal sebagai penyembuh tumor. Tanaman sejenis terong ini buahnya bulat, sekecil 0,6-0,8 cm, daunnya hijau, dan bunganya nila. Tinggi batang antara 100 sampai 158 cm. Buahnya kalau sudah masak berwarna agak kehitaman, rasanya manis dan enak dimakan, serta biasa disayur.

Batang dan daunnya diliputi lapisan putih seperti endapan kapur. Buah terong ini dulu terkenal sebagai obat penghilang kutil. Buah itu ditumbuk dan dilengketkan pada kutil yang mau diberantas. Ia juga mampu melancarkan air seni dan mencuci perut secara ringan.

Menurut penyelidikan para Sinse dan dokter secara kombinasi dalam tugas melayani masyarakat, dapat diketahui bahwa tanaman yang diberi nama Latin Livistona chinensis ini biasa dipakai bersama Pan Ci Lien dan daun lidah ular sebagai obat penyembuh beberapa jenis tumor, seperti polip di hidung, tumor di leher, dan kanker darah.

Cocok-cocokan

Penggunaan daun lidah ular dalam penyembuhan kanker setelah diteliti lebih lanjut ternyata hanya menunjukkan keampuhan tertentu secara terbatas. Banyak di antara penderita tumor yang dapat disembuhkan, tapi banyak pula yang hanya sembuh sementara, dan beberapa bulan atau tahun kemudian kambuh lagi.

Kalau keadaannya sudah begitu, daun lidah ular memang tidak mampu lagi mengalahkan kanker atau tumor. Seakan-akan sel kanker dan tumor itu sudah menunjukkan kekebalan terhadap daun lidah ular yang pernah melumpuhkannya. Banyak kasus serupa yang terjadi. Sel kanker atau tumor menunjukkan kekebalan terhadap suatu obat. Setiap obat yang pernah menundukkannya dibuat tidak mempan, kalau sel kanker itu sempat bangkit kembali.

Meskipun dosis obat ditingkatkan, hasilnya tetap saja nol. Dalam hal ini, jelas obat tersebut harus diganti. Kalau daun lidah ular juga sudah tidak berdaya lagi, iapun harus segera diganti dengan yang lain.

Akibatnya perlu dijelaskan bahwa semua penyakit kanker atau tumor harus ditangani sedini mungkin ketika tingkatannya masih muda. Sebab, kalau sudah sempat merembetkan sel ganasnya lebih luas dan menjadi dewasa, umumnya penyakit itu susah disembuhkan. Banyak penderita penyakit kanker yang tetap tidak tertolong meskipun sudah memakai daun lidah ular.

Karena itu, seorang penderita kanker sebaiknya berkonsultasi dulu dengan sinse (ahli pengobatan tradisional China) sebelum menggunakan obat tradisional.
Tips Pilihan Lainnya: