Kisah Penebang Kayu dan Kapaknya

Jan 08, 2018 | / Humor / Umum |
Rate:
Dilihat 772x
Kapak Emas

Pada jaman dahulu kala ada seorang seorang penebang kayu bernama Maman. Suatu hari Si Maman sedang menebangi cabang sebuah pohon yang melintang di atas sungai. Tiba-tiba kapaknya terjatuh ke sungai itu. Ketika ia mulai menangis, Dewa menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?”

Si Maman menjawab bahwa kapaknya telah terjatuh ke dalam sungai. Segera Dewa masuk ke dalam air dan muncul dengan sebuah kapak emas.

“Inikah kapakmu?” Dewa bertanya.
“Bukan” si Maman menjawab.

Dewa masuk kembali ke air dan muncul dengan kapak perak.

“Inikah kapakmu?” Dewa bertanya.
“Bukan” si Maman menjawab.

Sekali lagi Dewa masuk ke air dan muncul dengan kapak besi.
“Inikah kapakmu?” Dewa bertanya. “Ya” jawab si Maman.

Dewa sangat senang dengan kejujurannya dan memberikan ketiga kapak itu kepadanya. Si Maman pulang ke rumahnya dengan hati bahagia.

Beberapa waktu kemudian, si Maman berjalan-jalan di sepanjang sungai dengan istrinya. Tiba-tiba sang istri terjatuh ke dalam sungai.

Ketika ia mulai menangis, Dewa menampakkan diri dan bertanya, “Mengapa kamu menangis?
Si Maman menjawab bahwa istrinya telah terjatuh ke dalam sungai.

Segera Dewa masuk ke dalam air dan muncul dengan Asmirandah Zantman.

“Inikah istrimu?” Dewa bertanya. “Ya” si Maman menjawab.

Mendengar itu, Dewa menjadi sangat marah: “Kamu berbuat curang! Aku akan mengutukmu…” tegur Dewa.
Si Maman segera menjawab,

“Maafkan saya, ya Dewa. ini hanya kesalahpahaman belaka. Kalau saya berkata “Bukan” pada Asmirandah Zantman, Engkau pasti akan muncul kembali dengan Sandra Dewi. Kalau saya juga berkata “Bukan” kepadanya, pada akhirnya Engkau pasti akan muncul dengan istri saya dan saya akan berkata “Ya”.

Kemudian Engkau pasti akan memberikan ketiganya kepada saya. Saya adalah orang miskin. Saya tidak akan mampu menghidupi mereka bertiga. Itu sebabnya saya menjawab “Ya”.
Humor Pilihan Lainnya: