Sering menggeretakkan tangan bikin sendi tak stabil

Sep 16, 2019 | / Tips / Kesehatan |
Rate:
Dilihat 905x
Menggeretakkan tangan adalah salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Setelah menggeretakkan tangan, terkadang ada perasaan lega dan ringan, terutama ketika tangan sedang sangat lelah. Namun, apakah kebiasaan ini aman dilakukan?

Sebelumnya perlu diketahui bahwa persendian adalah titik di mana dua tulang (atau lebih) bertemu. Ligamen menghubungkan tulang yang satu dengan yang lain, sementara kapsul sendi membungkusnya. Kapsul sendi berisi pelumas alami yang disebut dengan synovial fluid (cairan synovial). Cairan ini berfungsi untuk membuat persendian bergerak dengan mudah, seperti dilansir oleh Huffington Post (15/09).

Ketika seseorang menggeretakkan tangan, persendian tertarik dan terpisah sehingga kapsul sendi bertambah luas. Hal ini mengurangi tekanan dalam kapsul dan menyebabkan gas dalam cairan synovial keluar untuk menyamakan tekanan. Gas ini lah yang kemudian menyebabkan suara 'pop' atau suara geretakkan yang disukai banyak orang.

Dibutuhkan setidaknya 30 menit bagi karbon dioksida, nitrogen, dan oksigen untuk kembali larut dalam cairan synovial. Inilah alasan persendian tak bisa berbunyi lagi ketika digeretakkan untuk kedua kalinya dalam jangka waktu yang dekat atau sama.

Menggeretakkan tangan bisa membuat kalian merasa lega dan ringan karena sendi meregang dan merangsang ujung saraf yang ada di sana. Sebenarnya hal ini tak berbahaya, namun ketika hal ini sering dilakukan, ada kemungkinan terjadi kerusakan tulang rawan yang meningkatkan risiko terjadinya arthritis.

Selain itu, sering menggeretakkan tangan juga bisa menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, bukan tak mungkin perlahan seseorang akan kehilangan kekuatan pegangan tangan mereka dan mengalami penurunan fungsi tangan.
Tips Pilihan Lainnya: