Kencur Jahe Temulawak Untuk Anak

Oct 01, 2019 | / Tips / Kesehatan |
Rate:
Dilihat 1417x
Tiga rempah dan bumbu dapur itu bukan asing di telinga kita. Terlebih di telinga nenek moyang kita, ketiganya akrab dalam kegiatan keseharian di dapur. Lebih dari sekadar bumbu, selain jahe dan temulawak yang sudah lumrah jadi minuman, kita juga tidak asing mendengar minuman “beras kencur”. Di pedesaan bukan cuma orang dewasa penggemar ketiga jenis minuman tradisional itu, bahkan anak-anak pun sejak kecil lidahnya sudah amat akrab dengan ketiga jenis minuman itu. Dua di antaranya sudah naik kelas karena dikonsumsi dalam bentuk kapsul. Apa manfaatnya buat anak?

SEBAGAIMANA halnya demikian beraneka ragam bahan alami di bumi subur kita, sebagian sudah naik ke permukaan konsumen orang modern. Termasuk ketiga jenis rempah di atas. Dalam buku Cabe Puyang, kita terkesima melihat sesungguhnya demikian berlimpah ruah bahan alami yang tergali dari bumi kita yang penuh manfaat bagi kesehatan itu. Termasuk kencur, jahe, dan temulawak.



Menu harian sebagai jamu

Kalau diamati secara cermat, sesungguhnya apa pun menu harian yang lazimnya dikonsumsi oleh nenek moyang kita sejak dulu, tidak ada satu pun yang menandingi dalam hal sangat bersifat alaminya. Sebagaimana pengaruh khasanah rempah dalam pengobatan timur, India di antaranya, serta terapi kuna ayurveda, rempah yang digunakan dalam hidup keseharian di dapur rumah kita, sebetulnya sudah merupakan “obat” tersendiri.

Kita bisa menyimak bagaimana sayur lodeh, atau rendang, atau sayur asam diracik dari sekian banyak rempah dan bumbu. Termasuk di dalamnya kencur, jahe, dan temulawak sendiri yang sekerabat dengan kunir. Kalau saja menu harian kita berpihak pada jenis “menu mediterranean” semacam menu nenek moyang kita itu, alangkah lengkapnya tubuh kita menerima semua yang dibutuhkan demi menyehatkannya.

Selain mengandung vitamin mineral, bahan alami yang lazim digunakan dalam mengolah menu ala nenek moyang kita itu, masing-masing memiliki zat berkhasiat, yang bagi tubuh yang sehat, berfungsi meningkatkan tampilan kesehatan. Ia kemudian berub ah peran menjadi “obat” bila tubuh dalam kondisi tidak menerimanya sebagai asupan harian yang menyehatkan.

Bayangkan saja nenek moyang kita yang tidak mengenal suplemen apa pun, namun tubuhnya senantiasa sehat seimbang. Dari mana derajat kesehatan itu diperoleh kalau bukan dari kelengkapan asupan zat penting yang sudah lengkap diterimanya dari bahan alam bernama rempah dan bumbu yang meracik hampir semua masakan hariannya.

Ketumbar, jinten, kunir, lengkuas, jahe, kencur, daun salam, sereh, asam kawak, biji pala, merica, yang rata-rata digunakan hampir dalam setiap racikan masakan tradisional, menyumbangkan sebegitu banyak manfaat bagi tubuh. Bandingkan dengan menu barat yang utamanya hanya mengenal merica, dan tidak banyak rempah biji pala, kayu manis, cengkih dan sejenis itu saja.



Ciptakan lidah “menu mediterranean”

Supaya tubuh anak menerima semua kebutuhan tubuh yang serba lengkap dari alam lewat menu nenek moyang kita, selera makan anak perlu diciptakan. Caranya tidak membiasakan anak hanya menyukai ayam goreng, sosis, burger, atau hot dog semata. Terlebih pada awalnya anak dibentuk suka menu nenek moyang di rumah.

Lebih pelik bila lidah anak sejak mulai disapih hanya diperkenalkan menu yang cenderung kebarat-baratan. Dan itu yang dialami kebanyakan ibu zaman sekarang. Sukar mengubah kesukaan makan anak yang lidahnya sudah gandrung gorengan, kaya lemak,boros gula, dan miskin rempah serta bumbu serba alami. Kebanyakan menu lebih bersifat sudah diolah dengan tambahan zat additif yang belum tentu semuanya menyehatkan.

Kita tahu lidah anak yang sejak awal diperkenalkan menu tradisional, akan menerimanya sebagai bentuk kesukaannya sampai usia dewasa. Begitu yang terjadi pada anak-anak di pedesaan. Mereka sangat menikmati masakan rumahnya yang cenderung berbumbu alami, dan menjadi asing bila diberikan menu anak kota.

Bahwa tubuh orang sekarang nyatanya semakin tidak akrab dengan kondisi yang diterimanya dari lingkungannya. Kita melihat bahwa tubuh manusia tidak diprogram untuk menerima kondisi lingklungan yang ada sekarang. Itu pula sebabnya kenapa banyak penyakit yang terjadi akibat yang ditimbulkan oleh kondisi demikian. Kasus autisme, salah satunya, yang dulu hampir tak pernah kita dengar, sekarang kian acap kita temukan. Kenapa kasus kanker makin lama makin banyak saja. Penyebab utama untuk menyebut beberapa, faktor makanan yang kita pilih ternyata salah.

Zat yang akrab dengan tubuh manusia

Bila diamati, dari sejumlah penelitian yang pernah dilakukan, dan warisan turun temurun, hampir semua rempah dan bumbu yang lazim nenek moyang manfaatkan dalam masakan di meja makannya, ternyata sumber zat gizi yang menyehatkan keluarganya. Kalau anak-anak mereka jarang sakit, boleh dibilang karena menunya akrab dengan segala kebutuhan tubuhnya. Juga kalau memang keluhan, gejala, atau jenis penyakit yang umumnya dialami anak kota, nyaris tidak ditemukan pada anak-anak dengan pola makan ala nenek moyang, sebagaimana lazim pada masyarakat pedalaman.

Kencur, jahe, maupun temulawak kalau dihimpun manfaat dan kegunaannya begitu berlimpah. Mulai dari zat berkhasiat utamanya sebagai antiradang, antimual, pereda nyeri, melancarkan saluran pencernaan, melancarkan kerja hati, sampai khasiat spesifik yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Setidaknya manfaat menambah sehat tubuh sudah bisa diperoleh dari keberpihakan keluarga pada jenis menu nenek moyang kita.

Minuman beras kencur buat pereda nyeri lazim kita dengar. Bayi yang salah posisi digendong, sering menimbulkan nyeri otot dan sendi, dan anak jadi rewel, kencur meredakannya. Juga bila terjadi peradangan di bagian tubuh mana pun yang membangkitkan rasa tak nyaman di badan, kencur menolong. Termasuk sebagai zat yang memiliki anti terhadap beberapa jenis bibit penyakit, kencur punya peran juga.

Temulawak sudah jelas membangkitkan nafsu makan anak. Di pedesaan anak yang hilang selera makannya, ditolong dengan memberi temulawak, sekaligus mengatasi sembelit, kembung, dan bila ada peradangan rongga mulut. Anak kota susah makan lantaran kelebihan menu berlemaknya.

Akan halnya jahe juga tak kurang peran besarnya menyehatkan anak kita. Selain meredakan nyeri, mengatasi seriawan, antiradang, jahe juga melancarkan pencernaan, dan melawan “masuk angin”. Anak yang akrab dengan minuman jahe akan memetik manfaat di atas, sehingga tidak memerlukan resep obat akibat keluhan yang tidak akan dialaminya.

Terlalu banyak untuk menyebut sederetan panjang manfaat dan kegunaan semua rempah-rempah yang bumi kita miliki. Dan semakin beragam rempah dan bumbu yang digunakan dalam mengolah sebuah menu, makin saling melengkapi kecukupan zat gizi yang tubuh kita butuhkan.

Sekali lagi bukan saja vitamin mineral di dalam semua rempah dan bumbu dapur, zat berkhasiat yang belum seluruhnya terungkap pun bisa kita petik pula. Maka akrabkan lidah anak dengan segala jenis rempah dan bumbu dapur racikan menu harian di meja makan rumah, supaya selain tubuhnya prima, terbebas pula dari aneka jenis penyakit yang ditimbulkan akibat ringkih, boleh jadi oleh karena menu hariannya tidak akrab dengan tubuhnya. Menu lemak lebih dominan ketimbang yang diminta tubuh, salah satunya. ***
Tips Pilihan Lainnya: