Mengatasi balita susah makan

Oct 01, 2019 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 817x
Anak usia balita merupakan masa bermain. Pada masa ini, anak kadang lebih tertarik terhadap mainan dibandingkan makanan. Perlu kiat khusus untuk menghadapi ini.



Usia balita adalah masa peralihan makanan dari makanan pendamping ASI ke makanan orang dewasa. Perhatikan porsi, jenis bahan makanannya serta kandungan gizi karena kemampuan sistem pencernaan anak belum sesempurna orang dewasa. Pola makan harus berpedoman terhadap pola menu seimbang dan bahan makanan sebaiknya dipilih yang tidak memicu alergi. Hindari memberikan makanan dengan bumbu terlalu tajam Hkarena bisa menggangu pencernaan anak.

Kini saatnya Anda memperkenalkan beragam jenis makanan. Makanan bergizi merupakan salah satu faktor penentu tercapainya pertumbuhan dan perkembangan optimal di masa balita. Apalagi pada masa ini perkembangan otak masih berlangsung. Berikut tip dan trik mengatasi masalah-masalah makan pada anak usia balita agar si buah hati tumbuh sehat, cerdas, dan kreatif.

Balita Susah Makan



Masalah ini paling sering dikeluhkan orang tua. Hal ini patut segera diatasi. Susah makan dalam waktu berkepanjangan bisa menyebabkan anak kurang gizi, serta tergangu pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Berbahaya, bukan? Coba ikuti tip dan trik berikut ini untuk mengatasi si kecil yang susah makan.

1. Berikan balita makanan sesuai dengan tahap makanannya. Pada usia ini, balita mulai diberi makanan keluarga dan tinggalkan makanan bayinya.

2. Berikan makan secara sedikit demi sedikit, tetapi sering. Jangan paksakan anak karena bisa membuat anak tidak menyukai makanan itu seumur hidupnya.

3. Balita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Untuk menarik minat makannya, libatkan dia untuk menyiapkan makanannya sendiri, sekaligus mengenalkan makanan yang dimakannya.

4. Variasikan jenis makanan yang diberikan. Hindari memberikan makanan yang itu-itu saja. Makanan baru bisa membuat anak lebih bersemangat makan.

5. Sajikan makanan semenarik mungkin. Tidak hanya bentuk, tapi juga tekstur, rasa, dan warna.

6. Gunakan piranti saji dengan bentuk dan warna yang menarik. Pilih piranti berlabel food grade sehingga aman dan tidak mencemari makanan bayi.

7. Ajaklah anak makan dengan pendekatan yang baik, tanpa memaksa. Gunakan nada suara lembut dan jelaskan arti pentingnya makan buatnya.

8. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan, bisa dengan mendongeng, mendengarkan musik, atau mengajak makan bersama dengan teman-temannya.

9. Kontrol pemberian kudapan dan susu di antara jam makan. Jika berlebihan bisa membuat anak masih kenyang saat memasuki jam makan.

10. Hindari kudapan yang rasa manis dan asinnya berlebihan karena membuat anak banyak minum sehingga anak sudah kenyang sebelum mengonsumsi makanan utamanya.

11. Hindari pemberian air putih yang berlebihan. Air putih baik untuk memenuhi cairan dalam tubuh, tetapi tidak mengandung nilai gizi. Jangan sampai air putih menggantikan susu yang kaya gizi.

12. Beri kesempatan pada anak untuk memilih menu yang disukai. Gantilah jika anak bilang tidak menyukai makanan itu dan tanyakan jenis makanan apa yang diinginkan.

Makan Sayur Yuk...

Banyak anak yang tidak suka makan sayur dan terbawa sampai dewasa. Padahal sayuran adalah sumber mineral dan vitamin yang menunjang pertumbuhan dan memelihara kesehatan tubuh. Di dalamnya juga terdapat serat makanan yang baik untuk memperlancar pencernaan dan mencegah kegemukan anak. Untuk menghindari dan mengatasi kesulitan makan sayuran, ikuti tip-tip praktis berikut ini.

1. Terapkan tahapan makanan yang benar sejak bayi. Mulai usia 6 bulan, bayi sudah diberi bubur lembut. Di tahapan inilah, orang tua bisa memperkenalkan aneka sayuran. Dengan demikian, memori anak akan mengingat rasa sayuran seiring dengan pertambahan usianya.

2. Jika anak sudah terlanjur tidak suka sayur, kreatiflah memvariasikan hidangan yang berbahan sayuran. Tidak harus anak makan sayuran dalam bentuk tunggal, bisa juga sayuran dimasak bersama dengan bahan makanan yang digemari anak, misalnya dengan dibuat, sandwich, isi roti burger, kue, nugget atau rolade sayuran.

3. Percantik dan variasikan tampilan sayuran. Seperti memotong sayuran cetakan aneka bentuk binatang. Dengan cara ini anak akan lebih tergugah selera makannya.

4. Di saat makan, cobalah sambil bercerita tentang pentingnya mengkonsumi sayuran. Gunakan bahasa yang lembut dan mudah dipahami. Lambat laun, anak akan mengerti dan mau makan sayur dengan sendirinya.Budi Sutomo.
Share Facebook Share Twitter Share Email
Tips Pilihan Lainnya: