Menjadi Wanita Bermakna

Oct 02, 2019 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 954x
Wanita bekerja seringkali dianggap mengabaikan keluarga dan menjadi Ibu rumah tangga saja lebih mudah. Nyatanya, peran keduanya tidak bisa dibandingkan dan sama-sama penting bagi tiap keluarga.

Tentunya tidak mudah untuk dapat menjadi wanita bermakna apapun kondisinya. Namun yang perlu kita syukuri adalah adanya jalan yang dapat membimbing dalam proses menjadi untuk menjadi wanita bermakna yang senantiasa diimpikan semua perempuan.

Wanita bermakna dapat diraih oleh siapa saja, entah sebagai ibu rumah tangga yang bekerja di kantor atau ibu rumah tangga yang bekerja di rumah. Tidak berarti kalau Anda wanita karier lantas pintu Anda menjadi wanita bermakna tertutup atau terbuka lebih kecil. Sebaliknya, kalau Anda bukan wanita karier tidak berarti Anda secara otomatis menjadi wanita yang penuh makna bagi keluarga.
Wanita yang bermakna adalah wanita yang selalu mengembangkan dirinya, berdasarkan keadaannya, dengan motivasi positif (bukan dengan motivasi negatif, misalnya ingin mengalahkan suami, rakus, amarah dst).

Menjadi wanita bermakna dapat dilakukan dengan berbagai upaya pengembangan diri mulai dari perawatan fisik, menjalani cara hidup sehat, menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas kedewasaan diri, membiasakan diri hidup hemat, memperkuat iman, dan seterusnya.

Kenapa pengembangan-diri menjadi penting? Karena di sinilah kunci untuk membuat hidup menjadi bermakna. Tapi jangan lupa bahwa tujuan pengembangan diri Anda haruslah bermakna bagi orang-orang di keluarga tercinta. Sebab usaha perjuangan yang kita nikmati sendiri hanya akan bertahan sebentar.

Pada intinya wanita bermakna itu adalah wanita yang selalu berjuang mengembangkan dirinya secara lahir dan batin dengan tujuan supaya bisa bermakna tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi orang lain seperti keluarga, pasangan, anak-anak, sahabat dan seterusnya.

Sebaliknya, terdapat beberapa kriteria wanita dikatakan gagal menjadi bermakna. Gagal ketika Anda ibu rumah tangga dengan mindset buruh: menerima duit dari suami, mengerjakan pekerjaan hanya yang disuruh suami, mengontrol pembantu, dan seterusnya.

Begitu juga bagi wanita karir. Kita gagal menjadi wanita bermakna ketika motif bekerja di luar rumah dengan amarah, dengan ego kompetitor, atau dengan keyakinan supaya gampang minta cerai terhadap suami.

Dengan menjadi wanita bermakna itu tidak berarti lantas hidup kita seperti di surga dimana keadaan dan orang-orang yang kita temui akan selalu bersikap baik terhadap kita. Dalam proses ini, terkadang harus ada kekecewaan.

Hanya saja, dengan menjadi wanita bermakna, maka kekecewaan itu justru membuat kita lebih banyak menemukan makna-makna dibalik itu semua.
Tips Pilihan Lainnya: