Evaluasi Resolusi

Oct 02, 2019 | / Tips / Kesehatan |
Rate:
Dilihat 1185x
Resolusi adalah istilah yang paling akrab di telinga pada tahun baru dan ini memang penting. Kita memang perlu membulatkan tekad hati tentang apa yang akan kita lakukan agar apa yang kita inginkan itu tercapai.

Ibarat anak panah, berguna dan tidak bergunanya itu bukan pada bendanya, tapi digunakan untuk menyasar apa benda itu. Kekuatan kita pun begitu. Semua orang punya kekuatan (berbagai potensi), tapi yang terpenting adalah digunakan untuk menyasar apa kekuatan itu. Di sinilah resolusi itu berguna.

Hanya saja, seperti kita alami, hidup ini seringkali tidak linier dan tidak flat. Ada kegagalan, ada ketidakoptimalan hasil, atau juga ada hambatan yang belum sanggup kita selesaikan di tahun kemarin.

Terhadap itu semua, seringkali kita hanya menggunakan otak untuk melihat hal yang sifatnya material, finansial, atau intelektual sebagai penyebab atau kekurangan, misalnya kurang modal, kurang jaringan, atau kurang keahlian teknis.

Sudah seringkah kita melihat hal-hal yang sifatnya spiritual juga sebagai penyebab? Katakanlah misalnya kita menyimpulkan kurang menghadirkan hati dalam doa, kurang ada rasa kebersamaan dengan Tuhan, atau kurang banyak berbuat baik terhadap manusia, dan semisalnya itu?

Bila masih jarang, saatnya kita mulai sering melibatkan kekuatan spiritual dalam rencana dan langkah kita (resolusi). Seperti kata pakar filsafat bisnis Amerika, Jim Rohn, yang membedakan kita dan binatang adalah spiritual.

Modal spiritual sama pentingnya seperti modal material atau intelektual, dengan fungsinya masing-masing agar kesuksesan yang kita raih menjadi seimbang. Banyak kesuksesan di satu bidang membawa kegagalan di tempat lain.

Misalnya saja sukses di karier tapi gagal di rumah tangga, sukses di materi tapi gagal di rohani atau lainnya. Ini semua terjadi karena salah satunya adalah kita kurang memperhatikan aspek keseimbangan.
Sudah pasti tidak ada manusia yang sanggup meraih keseimbangan secara sempurna. Cuma, jangan sampai kelemahan kita mengakibatkan kefatalan yang merugikan atau yang membahayakan.

Modal spiritual berguna untuk menjaga keseimbangan dan menambah vitalitas saat kita gagal atau kecewa. Modal inilah yang memahamkan kita akan makna, realita di balik realita sehingga kita tidak memahami hidup dari hal-hal yang nyata saja (material).

Kekuatan spiritual itu dapat diakses melalui penyelaman ke dalam jiwa, ajaran keimanan, doktrin kearifan, dan ritual-ritual tertentu. Yang terpenting adalah tetap menjaga keseimbangan, jangan sampai akal sehat menjadi hilang.

Agar penyelaman dapat kita lakukan, maka harus ada waktu untuk menyendiri, merenung, dialog-diri, atau introspeksi. Menyendiri tidak harus lari ke gunung yang tinggi atau tempat yang sepi, sebab kita bisa melakukannya di sini dan saat ini.
Tips Pilihan Lainnya: