Cara Mengatasi Kekerasan Rumah Tangga

Oct 24, 2019 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 840x
Tidak ada wanita manapun yang ingin terlibat dalam hubungan asmara yang menyiksa secara psikis maupun fisik. Namun seringkali keadaan tidak terjadi seperti yang diharapkan. Saat pendekatan, mungkin si pria bertingkah laku sangat baik, perhatian dan ramah. Tapi siapa sangka setelah resmi berpacaran, sifat aslinya yang suka menyiksa atau abuser perlahan-lahan terkuak.

Selama ini, banyak orang hanya fokus pada kekerasan fisik. tapi, sama halnya dengan kekerasan fisik, verbal abuse juga sama berbahayanya. Untuk mencegah hal ini terjadi pada Anda, mari kenali ciri-ciri pelakunya. Jangan sampai pasangan Anda salah satunya!

Jangan sampai Anda menjadi korban kekerasan oleh kekasih sendiri atau pasangan hidup Anda dan terjebak dalam cinta yang menyiksa. Beberapa cara mengatasi kekerasan rumah tangga dan kenali tanda-tanda awal pria yang punya kecenderungan menyiksa.

1. Cari Tahu Latar Belakang Keluarganya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ingat pepatah itu. Carilah pria yang memang berasal dari keluarga baik-baik. Biasanya, pria yang sering melakukan kekerasan (fisik maupun verbal) pernah mengalami hal yang sama di masa lalunya. Sangat perlu mengetahui latar belakang pasangan untuk mengantisipasi dalam mengatasi kekerasan rumah tangga.

2. Mengikat secara emosional di awal hubungan. Baru beberapa minggu resmi pacaran, dia sudah mengklaim kuatnya hubungan kalian dengan kata-kata seperti, “Aku tidak pernah merasa dicintai oleh orang lain seperti kamu mencintaiku.” Pada awalnya, mungkin terdengar manis dan romantis tapi yang tidak disadari, dengan mengungkapkan kalimat semacam itu dia ingin ada keterikatan ‘eksklusif’ sehingga Anda akan terbebani untuk selalu memperhatikan dirinya.

3. Si Dia Posesif? Orang yang posesif biasanya sangat takut kehilangan pasangannya, sehingga ia mengekang mereka. Dia akan selalu mengawasi semua aktivitas Anda setiap waktu. Percayalah, hubungan yang sehat tidak memerlukan interaksi terus-menerus selama 24 jam penuh Kecemburuan yang Berlebihan. Pasangan baru Anda menunjukkan sikap posesif yang ekstrem, menelepon setiap hari dan tiap menit, atau datang ke rumah secara tak terduga.

5. Mencoba mengontrol kehidupan. Dia selalu menginterogasi hal-hal detail tentang siapa pria yang barusan berbicara akrab dengan Anda, memaksa agar Anda minta izin setiap ingin pergi ke luar atau melakukan sesuatu, sampai mengecek semua telepon, SMS atau BBM yang masuk ke ponsel Anda.

6. Ekspektasi yang tidak realistis. Pria yang mengharapkan Anda jadi orang yang sempurna dan bisa selalu memenuhi semua keinginannya, juga merupakan tanda-tanda seorang abuser.

7. Isolasi merupakan salah satu ciri seorang penyiksa. Dia mencoba membatasi komunikasi Anda dengan teman-teman, rekan kerja bahkan keluarga sendiri. Dalam tahap yang sudah parah, dia bisa menghalangi Anda untuk sukses di dalam karier maupun hubungan sosial.

8. Selalu Merasa Benar. Jika si dia selalu merasa benar dan tak pernah mau menerima kritikan, Anda harus segara menghindar jauh darinya. Sikap tak mau kalah dan defensif seperti ini mengindikasikan bahwa ia berpotensi untuk melakukan kekerasan verbal pada Anda.

Menyalahkan orang lain atas kesalahannya. Baik itu atasan, keluarga, teman atau kekasih, dia selalu menyalahkan orang lain jika keadaan tidak berjalan sesuai yang diharapkan.

9. Membuat setiap orang merasa bertanggung jawab terhadap apa yang dirasakannya. Ciri penyiksa yang lainnya, adalah menjadikan dia sebagai objek penderita, bukan pelaku. Contohnya, memilih kata-kata seperti, “Kamu sudah membuat aku marah” bukan dengan “Ya, aku marah”. Atau contoh lainnya, “Aku tidak akan semarah ini jika kamu tidak…”

10. Hipersensitif. Ciri dari hipersensitif adalah mudah merasa terhina. Dia cenderung gampang menyuaraka ketidakadilan terhadap segala masalah yang menimpanya, sekecil apapun masalah itu.

11. Jahat terhadap binatang dan anak-anak. Dia tak segan membunuh atau melukai bintang secara brutal. Kepada anak-anak, seorang abuser suka meminta mereka melakukan sesuatu di luar kemampuannya, atau menggoda mereka sampai menangis.

12. Suka menghina. Penyiksaaan tak selalu dalam bentuk fisik, tapi juga secara verbal. Berhati-hatilah jika Anda memacari pria yang selalu mengritik apa yang Anda lakukan atau tak segan mengeluarkan sumpah serapah yang kasar.

13. Mood yang berubah-ubah. Suatu waktu, dia sangat sayang, perhatian dan menjaga Anda. Namun beberapa jam kemudian dia bisa menjadi orang yang pemarah dan membentak Anda di tempat umum.

14. Mengancam melakukan tindak kekerasan. Saat marah dia seringkali melontarkan ancaman seperti, “Lihat saja, aku akan mematahkan lehermu,” tapi setelah itu ia langsung meralat ucapannya dengan mengatakan, “Percayalah, aku tidak bersungguh-sungguh mengatakannya

15. Perhatikan Caranya Memperlakukan Anda. Pria seringkali egois dan merasa bahwa wanita tidak pantas dihargai. Jika si dia mulai memberikan komentar-komentar yang merendahkan Anda, berhati-hatilah. Secepat mungkin, ajak ia untuk bicara serius mengenai perilakunya tersebut. Kalau perlu, bawa dia ke psikiater. Jika masih gagal,… Goodbye…..

Walaupun artikel cara mengatasi kekerasan rumah tangga ini dapat dibagikan tetapi sebaiknya seseorang yang mempunyai kecenderungan sifat seperti itu lebih bisa meredam emosi dan kemarahannya agar kekerasan itu tidak sempat/akan terjadi.
Tips Pilihan Lainnya: