Ragam Informasi Tentang Disleksia

Oct 28, 2019 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 1027x
Disleksia merupakan sebuah kondisi ketidakmampuan belajar yang dialami seseorang. Ketidakmampuan belajar tersebut disebabkan kesulitannya untuk melakukan aktivitas membaca dan menulis. Keterbatasan ini terbatas hanya pada dua aktivitas tersebut, namun tidak mempengaruhi perkembangan kemampuan lainnya seperti kemampuan menganalisa, kecerdasan, dan daya sensorik pada indera perasa.
Salah Paham Mengenai disleksia

Disleksia seringkali disalahpahami. Sampai dengan tahun 1970-an dan bahkan mungkin hingga sekarang, banyak anak-anak dianggap malas atau ‘lemot’ dikarenakan mereka sulit membaca atau menulis huruf dan angka. Banyak nilai akademis anak-anak tersebut tidak bisa memuaskan orang tuanya, padahal ada kemungkinan bahwa anak-anak tersebut sedang berurusan dengan permasalahan disleksia.
Lensa ChromaGen – Alat Bantu Untuk Penderita Disleksia

Menurut sebuah artikel berita di Fox baru-baru ini, satu dari lima anak mungkin mengalami kondisi ini. Fox melaporkan pada bentuk pengobatan/perawatan baru yang tampaknya bekerja dengan baik untuk penderita disleksia disebut lensa ChromaGen. Kacamata ini sebelumnya digunakan untuk pengobatan orang dengan buta warna namun ternyata juga memiliki pengaruh yang besar pada orang-orang dengan disleksia.

Perawatan ini dapat membantu pasien disleksia untuk melihat kata-kata dan teks lebih jelas serta dapat membaca dengan lebih cepat. Pada awal penggunaannya dalam mengobati buta warna, lensa ChromaGen dapat mengurangi distori visual yang dilihat oleh pasien disleksia dengan mengubah panjang gelombang cahaya yang mencapai mata mereka. Namun demikian, ‘terapi’ ini harganya cukup mahal.

Memahami Anak Yang Mengalami Disleksia

Disleksia adalah ketidakmampuan belajar tetapi tidak ada hubungannya dengan kecerdasan atau kemauan untuk bekerja keras seseorang, dan juga tidak ada hubungannya dengan penglihatan seseorang. Disleksia dianggap masalah neurologis ketika otak memproses apa yang dilihatnya berbeda dari seseorang yang tidak mengalami kondisi ini. Sulit bagi orang disleksia untuk menerjemahkan pikiran-pikirannya ke dalam huruf dan angka.

Mereka melihat huruf dan angka seperti menari dan melompat-lompat di atas kertas atau layar. dan semuanya tampak campur aduk. Oleh karena itu, membaca dan menulis sangat menantang untuk dipahami mereka. Di sisi lain, orang yang kesulitan berbicara kemungkinannya mempunyai komponen genetik terkait disleksia.

Secara garis besar, anak yang mengalami disleksia akan kesulitan dalam :

Belajar untuk berbicara
Membaca dan menulis
Pengorganisasian menulis dan berbicara bahasa
Belajar huruf dan suara mereka sendiri
Mengeja
Belajar bahasa asing
Belajar angka

Memperlakukan Anak yang Mengalami Disleksia

Perawatan/pengobatan dapat meliputi pembelajaran secara berulang, diberi waktu tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) dan ujian (tes), duduk di depan ketika berada di dalam kelas agar lebih konsentrasi dan menghindari adanya gangguan, serta menggunakan seluruh panca indera untuk belajar.

Apabila anda menduga anak anda mengalami disleksia, sebaiknya konsultasikanlah kepada dokter, dokter anak, ataupun para profesional terlatih yang sudah berpengalaman dalam permasalahan ini.
Tips Pilihan Lainnya: