Berbagai Macam Penyakit Gangguan Tidur

Nov 07, 2017 | / Tips / Kesehatan |
Rate:
Dilihat 938x
Tidak hanya membuat stres, kurang tidur juga bisa membuat kesehatan terganggu. Satu malam kurang tidur bisa membuat Kawan Kapsul lelah keesokan harinya, tapi kurang tidur selama beberapa hari berturut-turut bisa membuat lelah setiap waktu, terus mengantuk di siang hari dan sulit berkonsentrasi di pekerjaan atau sekolah.

Kawan Kapsul akan semakin sulit berpikir dan membuat keputusan dan merasa mulai tertekan jika kurang tidur. Berikut ini kita simak sejumlah penyakit gangguan tidur yang bisa saja Kawan Kapsul derita dan cara menanganinya:

Mendengkur dan Sleep Apnea Obstruktif

Salah satu masalah atau penyakit tidur adalah kesulitan bernafas saat tidur atau mendengkur. Ini terjadi saat aliran udara tersumbat pada saluran belakang hidung dan mulut. Kebiasaan mendengkur tidak bisa diabaikan, karena ini bisa menjadi tanda bahaya bagi kondisi Obstructive Sleep Apnea (OSA) kondisi yang dialami oleh sepertiga pendengkur . OSA biasanya dialami oleh pria pada usia paruh baya yang obesitas, dengan beberapa kali episode terhentinya aliran udara selama 10 detik atau lebih. Upaya untuk bernapas menyebabkan pasien sering terbangun dari tidur dan menimbulkan rasa kantuk di siang hari.

Yang lebih berbahaya, pasien bisa mengalami hipertensi akibat upaya berulang-ulang untuk bernafas. Adapun solusi untuk mengatasi mendengkur biasanya dapat diatasi dengan berbaring miring. kebanyakan pasien menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan metode continuous positive airway pressure (CPAP), sebuah metode dimana tekanan udara disalurkan melalui masker wajah untuk menjaga jalan napas bagian atas pasien tetap terbuka saat tidur. Ini menghentikan dengkuran atau membantu pasien tidur lebih nyenyak. Meteode lainnya adalah Uvulopalatpharyngoplasty adalah sebuah prosedur operasi untuk melebarkan jalan napas bagian atas guna mencegah kolpas saat tidur.

Insomnia

Masalahnya yaitu episode kesulitan tidur berulang, atau rasa kurang tidur yang kerap muncul. lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria dewasa, beberapa gejalanya termasuk bangun beberapa kali di malam hari, bangun lebih awal di pagi buta dan rasa untuk kelebihan di siang hari. Sebenarnya banyak kasus yang disebabkan oleh hal-hal sepele, seperti kamar tidur yang berantakan atau terlalu kecil. Rasa lapar atau terlalu banyak makan sebelum tidur, berolah raga terlalu dekat dengan waktu tidur, atau konsumsi kopi sebelum waktu tidur.

Penyebab insomnia yang lebih serius adalah dukacita karena kehilangan seseorang yang dicintai, stres akibat pekerjaan atau masalah keuangan, problem emosional dan rasa sakit atau gejala penyakit kronis lainnya. Adapun solusinya yaitu menciptakan lingkungan yang konsusif untuk tidur, jika upaya ini gagal, konsultasikan dengan psikiater atau spesialis tidur yang akan memastikan bahwa keluhan insomnia Kawan Kapsul tidak disebabkan oleh penyakit fisik atau obat-obatan yang dikonsumsi.

Nanti para ahli juga bisa merancang terapi untuk menangani keluhan Kawan Kapsul. Bagimana dengan pil tidur? Pil ini bisa saja membantu, tapi idelanya hanya dikonsumsi tidak lebih dari dua minggu dibawah pengawasan dokter. Obat-obatan semacam ini cepat kehilangan efeknya dan kemungkinan setelah beberapa saat harus dikonsumsi lagi dalam dosis lebih tinggi agar efeknya bisa bekerja.

Restless Leg Syndrome (RLS)

RLS adalah suatu kondisi dimana pasien mengalami rasa tidak nyaman di kaki saat tidur, yang hanya bisa diredakkan dengan menggerak-gerakan kaki atau berjalan. RLS biasanya mengenai orang dewasa paruh baya dan yang lebih tua. Penyebabnya masih belum diketahui, meski kondisi ini mungkin saja muncul pada pasien dengan diabetes, penyakit ginjal atau kekurangan zat besi.

Gejalanya adalah sensasi merayap, sakit atau membakar pada kaki bagian bawah yang menucul tak lama setelah tidur dan membuat penderitanya merasa tidak nyaman jika tidak menggerakan gerakan kakinya. Sensasi ini menghilang dengan gerakan dan muncul kembali saat pasien berhenti bergerak. Episode yang panjang ini mengganggu tidur dan mengakibatkan rasa kantuk di siang hari.

Namun episode ini juga bisa muncul di siang hari, menganggu pekerjaan dan aktifitas lainnya. Dalam kasus RLS selama ini tidak terdeteksi adanya kelainan saraf. Untuk solusi RLS ini belum ada, sebagaimana narkolepsi, perawatan ditujukan pada kontrol gejala. Pasien disarankan mengurangi tingkat stres dan melakukan pemijatan kaki secara teratur. Meski tidak mengancam jiwa, RLS dapat memberi dampak cukup signifikan pada kualitas hidup pasien.

Narkolepsi

Narkolepsi yaitu serangan tidur di siang hari yang berulang. Episode singkat ini (sekitar 15 menit) yang disebut serangan tidur biasanya didahului oleh rasa kantuk. Serangan rasa kantuk ini biasanya muncul setelah makan, tapi juga saat menyetir atau mengobrol. Setiap saat beberapa pasien narkolepsi mengalami serangan tidur yang diasosiasikan dengan cataplexy (episode singkat hilangnya kekuatan otot, sementara pasien benar-benar jatuh ke tanah karena tertidur) serta kelumpuhan tidur atau ketidakmampuan untuk bergerak selagi seseorang beralih dari tidur ke bangun.

Penyebab narkolepsi belum diketahui, tapi studi menunjukan hal ini kemungkinan memang penyakit genetis. Pasien narkolepsi juga menunjukkan rendahnya kadar level protein yang disebut hipokretin dalam cairan spinal mereka, tapi para ilmuwan juga belum bisa memastikan apakah memecahkan masalah ini dapat mengobati kondisinya. Untuk Narkolepsi ini belum ada solusinya, perawatan lebih ditargetkan pada kontrol gejala.

Pasien narkolepsi disarankan untuk tidur secara teratur, khusunya setelah makan, dan hanya mengkonsumsi makanan ringan sebelum aktivitas penting. obat-obatan stimulan jenis tertentu juga terkadang diresepkan untuk membantu pasien tetap terjaga. Karena serangan tidur dapat berbahaya jika terjadi saat menyetir atau mengoperasikan mesin. Pasien bisanya dilarang melakukan aktifitas semacam ini.
Tips Pilihan Lainnya: