Minyak Ikan Lawan Kerusakan Akibat Junk Food
Dilihat 1146x
Soal minyak ikan memiliki banyak manfaat bagi tubuh sudah menjadi rahasia umum. Akan tetapi, daftar itu akan bertambah panjang dengan adanya manfaat baru: Minyak ikan meminimalkan kerusakan akibat junk food.
Kehidupan masyarakat kota yang super sibuk seringkali membuat seseorang abai terhadap kesehatannya. Salah satunya menyoal hal sesederhana pola makan. Di kota, tidaklah mengherankan, jika Anda melihat seorang kawan memasukkan junk food dalam ‘agenda’ makan hariannya. Alasannya bermacam-macam, mulai dari praktis hingga tidak memiliki banyak waktu untuk memasak sendiri.
Intinya, itu adalah hak mereka dan mereka pula yang akan menanggung kerusakan yang disebabkan oleh junk food. Akan tetapi, sebagai teman yang baik, mungkin ini waktunya Anda menawarkan manfaat minyak ikan kepada mereka.
Minyak ikan, dalam sebuah hasil penelitian baru yang diterbitkan di British Journal of Nutrition, ternyata bermanfaat untuk melawan kerusakaan akibat junk food. Lucy Pickavance, salah satu penulis riset tersebut mengatakan bahwa ketika Anda memakan junk food, Anda mengonsumsi semua gula dan lemak jenuh, serta menimbunnya pada perut Anda. Selain itu, Anda juga merusak kemampuan otak untuk memproduksi sel-sel saraf yang baru.
Hal itulah yang bisa dilawan dengan mengonsumi suplemen minyak ikan. Minyak ikan, yang kaya omega-3, dapat melawan kerusakan tersebut dengan cara meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproduksi sel-sel saraf yang baru. Dengan demikian, kerusakan dapat diminimalkan. Akan tetapi, seberapa banyak minyak ikan yang diperlukan untuk melawan kerusakan akibat junk food?
Untuk satu hari, 1.000mg minyak ikan dianggap cukup untuk memerangi kerusakan tersebut. Kandungan DHA dan EPA-nya akan memaksimalkan manfaat minyak ikan. Catatan: sebelum membeli produk minyak ikan di toko-toko, Anda perlu mengecek daftar sumber kandungannya. Pastikan ia diambil dari ikan-ikan, seperti sarden, salmon atau makarel. Kendatipun minyak ikan dapat membantu melawan kerusakan akibat junk food, tentunya tak ada cara yang lebih baik selain meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mengonsumsi junk food.
Kehidupan masyarakat kota yang super sibuk seringkali membuat seseorang abai terhadap kesehatannya. Salah satunya menyoal hal sesederhana pola makan. Di kota, tidaklah mengherankan, jika Anda melihat seorang kawan memasukkan junk food dalam ‘agenda’ makan hariannya. Alasannya bermacam-macam, mulai dari praktis hingga tidak memiliki banyak waktu untuk memasak sendiri.
Intinya, itu adalah hak mereka dan mereka pula yang akan menanggung kerusakan yang disebabkan oleh junk food. Akan tetapi, sebagai teman yang baik, mungkin ini waktunya Anda menawarkan manfaat minyak ikan kepada mereka.
Minyak ikan, dalam sebuah hasil penelitian baru yang diterbitkan di British Journal of Nutrition, ternyata bermanfaat untuk melawan kerusakaan akibat junk food. Lucy Pickavance, salah satu penulis riset tersebut mengatakan bahwa ketika Anda memakan junk food, Anda mengonsumsi semua gula dan lemak jenuh, serta menimbunnya pada perut Anda. Selain itu, Anda juga merusak kemampuan otak untuk memproduksi sel-sel saraf yang baru.
Hal itulah yang bisa dilawan dengan mengonsumi suplemen minyak ikan. Minyak ikan, yang kaya omega-3, dapat melawan kerusakan tersebut dengan cara meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproduksi sel-sel saraf yang baru. Dengan demikian, kerusakan dapat diminimalkan. Akan tetapi, seberapa banyak minyak ikan yang diperlukan untuk melawan kerusakan akibat junk food?
Untuk satu hari, 1.000mg minyak ikan dianggap cukup untuk memerangi kerusakan tersebut. Kandungan DHA dan EPA-nya akan memaksimalkan manfaat minyak ikan. Catatan: sebelum membeli produk minyak ikan di toko-toko, Anda perlu mengecek daftar sumber kandungannya. Pastikan ia diambil dari ikan-ikan, seperti sarden, salmon atau makarel. Kendatipun minyak ikan dapat membantu melawan kerusakan akibat junk food, tentunya tak ada cara yang lebih baik selain meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mengonsumsi junk food.
Tips Pilihan Lainnya: