Deteksi Dini Kanker Hati

Nov 17, 2017 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 900x
Kanker hati atau Hepatocellular Carcinoma (HCC) adalah penyakit mematikan. Namun deteksi dini dan pengobatan seringkali memberikan manfaat klinis bagi pasien, termasuk harapan untuk memiliki hidup panjang dan peningkatan kualitas hidup.

Menurut Dr. Salleh Ibrahim, ahli bedah Asian Centre for Liver Diseases & Transplantation (ACLDT), Gleneagles Hospital, Singapura, HCC merupakan penyakit yang kian marak diderita, dan saat ini merupakan jenis kanker yang paling mematikan ketiga di dunia.

Sirosis (pengerasan) hati menjadi faktor risiko utama penyebab HCC, yang terutama disebabkan oleh hepatitis (B dan C) dan alkohol. Dalam beberapa tahun terakhir, ungkap Dr. Salleh, faktor risiko baru, yang dikenal sebagai 'lemak hati' atau 'non-alkohol steato-hepatitis’ (NASH) telah muncul, apalagi di negara-negara maju yang memiliki asupan makanan kaya lemak lebih tinggi. Beberapa penyebab lain termasuk primary biliary cirrhosis atau sclerosing cholangitis primer (peradangan saluran empedu), yang biasanya disebabkan oleh mutasi genetik langka.

Pada tahap awal, pasien yang terkena kanker hati sering tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala khusus. Sebagian besar dari mereka akan mengalami gejala penyakit hati kronis, seperti ascites (perut kembung), sakit kuning (kulit dan mata menguning), mudah berdarah dan kaki bengkak. Pasien-pasien tersebut memiliki disfungsi hati yang parah dan dapat menderita kanker hati.

Meski demikian, sama seperti kanker lain, deteksi dini kanker hati secara signifikan akan meningkatkan kemungkinan bertahan hidup. Oleh karena itu, Dr. Salleh menyarankan, pasien-pasien dengan hepatitis dan/atau sirosis sebaiknya melakukan USG rutin enam bulanan pada hati dan darah mereka, yang disebut Alpha Fetoprotein. Tes itu dapat dengan mudah dilakukan dan tidak terdapat kontras atau paparan radiologi yang diperlukan, sehingga aman bagi kesehatan.

Jika tes itu menunjukkan beberapa luka yang mencurigakan, baik tomografi komputer (CT Scan) dan/atau magnetic resonance imaging (MRI) hati akan diambil. Melalui tes tersebut, ungkap Dr. Salleh, sebanyak 97% kanker hati dapat didiagnosis, dan biopsi hati jarang diperlukan.
Tips Pilihan Lainnya: