Cara Menulis dengan Baik dan Bagus

Aug 19, 2018 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 1004x
Tulisan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan dari mbak Widayati Soekardjo. Mbak Widayati meminta saran kepada saya agar bisa menulis dengan baik dan bagus. Terus terang saya jadi bertanya pada diri saya sendiri. “Lha, saya juga masih pemula mbak. Masih belajar”. Saya akan jawab sebisa saya saja. Menyampaikan kembali apa yang diajarkan para guru.

Dari Om Jonru

Untuk menulis dengan baik dan benar, yang pertama harus kita punya adalah kemauan. Seringkali kita merasa minder karena tulisan kita jelek, enggak enak dibaca, enggak runut dan sebagainya. Solusinya, menulis bebas.

Anggaplah kita berceloteh dalam buku harian kita, tidak memedulikan tata bahasa, titik koma dan ejaan. Yang penting adalah menulis dulu. Yang penting adalah ide itu tertuangkan dalam tulisan. Perasaan dan pikiran kita tersalurkan dengan medium yang positif. Setelah ide itu tertuang, bisa kita sunting dan jadikan tulisan secara utuh.

Menulis di Catatan Harian

Saya lebih suka menyebutnya kontemplasi. Artinya, merenungi secara penuh (menurut aplikasi kbbi 1.3). Mengapa kontemplasi? Karena dengan berkontemplasi saya bisa mengeluarkan unek-unek, kesedihan, marah, sedih, bahagia, haru. Menulis apapun dalam catatan harian.

Ketika ada ide-ide liar muncul, kita bisa menulisnya di catatan harian. Inilah saran dari Om Katedra. Ide adalah makhluk gaib, datang tak dijemput pulang tak diantar. Tidak bisa kita panggil kapan saja. Ide-ide perlu kita catat untuk kita tuliskan di kemudian hari.

Manfaat dari menulis di catatan harian, yang saya rasakan adalah kelancaran dalam mengemukakan gagasan. Membiasakan diri “berceloteh”. Dengan menulis di catatan harian, berkontemplasi, kita berlatih mengekspresikan diri. Dengan kebiasaan itu, lama kelamaan kita akan tertarik menulis dalam bentuk yang lain, misalnya puisi, cerpen ataupun opini.

Membiasakan Diri Menulis


Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Itulah yang saya ingat dari Om Jay. Ya, memang menulis setiap hari itu “sulit”. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Buktinya, banyak kompasianer yang ketagihan menulis di kompasiana setiap hari. Ada yang menulis tiga sampai empat tulisan dalam sehari.

Menulis di catatan harian juga termasuk latihan untuk membiasakan diri menulis. Kalau kita membiasakan diri menulis artikel, kita akan jadi penulis artikel. Seperti pebalap motor yang tiap hari latihan. Beda dengan pesepakbola yang setiap hari bermain dengan bola, berlatih fisik.

Intinya adalah latihan. Dengan terus menerus berlatih kita akan terbiasa dan bisa. Sudah banyak orang yang membuktikan, dengan berlatih keras setiap hari, mereka bisa menjadi sukses. Para gitaris virtuoso bahkan berlatih 8 jam sehari untuk bisa mencapai tingkat permainan “dewa”, Balawan berlatih selama lima tahun untuk “menghidupkan” tangan kanannya, untuk bisa bermain gitar dengan teknik two handed tapping.

Tulisan yang Baik dan Bagus?
Menurut saya, kita harus membedakan dua hal ini. Tulisan yang baik, adalah tulisan yang sesuai dengan EYD, tata bahasa. Pembaca pasti senang dengan tulisan yang sesuai dengan EYD, juga tidak terlalu bertele-tele. Untuk membuat tulisan yang baik, seorang penulis harus belajar tata bahasa.

Tulisan yang bagus? Ini sifatnya sangat subjektif. Tulisan yang bagus menurut satu orang belum tentu bagus menurut yang lain. Ada hal yang saya ingat dari buku-buku panduan menulis yang saya baca, setiap penulis profesional pasti pernah menjadi pemula. Pasti pernah merasa tulisannya jelek, tapi mereka tidak pernah berhenti menulis, hingga kualitas tulisan mereka menjadi baik.
Membaca Buku Tentang Dunia Kepenulisan

Saya menyarankan Mbak Widayati untuk membaca buku-buku tentang kepenulisan. Beberapa buku yang saya baca, telah saya buatkan resensinya. Dengan membaca buku kepenulisan, kita bisa tahu trik-trik mereka secara langsung. Bisa melihat contoh langsung dan bisa mempraktikkan sesuai dengan arahan mereka.

Buku-buku tentang kepenulisan juga bisa membangkitkan semangat menulis. Semangat menulis memang sering kembang kempis. Para penulis buku ini memberi motivasi untuk terus menulis. Yang saya rasakan setelah baca buku mereka, selalu ada hal baru yang saya dapat dari buku-buku tersebut. Buku-buku ini juga bisa menjadi sumber ide dalam menulis.
Tips Pilihan Lainnya: