Harapan Baru Obat Alzheimer

Oct 11, 2019 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 792x
SEBUAH obat baru diharapkan bisa mencegah kematian sel-sel otak pada pasien dengan kondisi seperti parkinson dan alzheimer.

Kedua kondisi yang ditandai dengan penumpukan protein yang berbahaya dimana membuat kecacatan otak dan akhirnya menyebabkan sel-sel saraf di sekitar mereka mati serta menyebabkan hilangnya fungsi otak.

Tapi tes pada tikus dengan penyakit prion, yang langka pada manusia tetapi memengaruhi otak dalam cara yang sangat mirip, menemukan bahwa obat baru bisa menghentikan kerusakan tersebut.

Meskipun terapi belum diuji pada manusia dan perlu bertahun-tahun untuk dikembangkan, ilmuwan independen mengklaim bahwa pengobatan ini efektif untuk mengendalikan dan mencegah kondisi seperti alzheimer.

Prof Roger Morris yang bertindak sebagai Chemistry Department di Kings College di London yang tak terlibat dalam penelitian ini mengatakan hal itu bisa dinilai sejarah sebagai titik balik dalam mencari obat-obatan untuk mengendalikan dan mencegah alzheimer.

Obat dikembangkan oleh para peneliti dari Nottingham dan Leicester Universities dan menargetkan mekanisme yang menyebabkan kematian sel-sel otak.

Pada tikus dengan penyakit prion dimana protein menumpuk dan menyebabkan kecacatan otak meminta untuk mematikan produksi protein baru sebagai mekanisme pertahanan. Biasanya otak akan melanjutkan produksi setelah penyumbatan dibersihkan, tetapi pada tikus sakit, protein akan rusak dan terus terakumulasi. Ini berarti sel-sel otak baru sangat minim dan protein sehat mereka butuhkan untuk bertahan hidup.

Dalam studi baru yang diterbitkan dalam Science Translational Medicine, tim memberi tikus obat oral untuk mencegah otak dari produksi protein yang mematikan.

Mereka melaporkan bahwa itu dapat menghentikan perkembangan penyakit di seluruh otak.

Namun senyawa obat yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline untuk tujuan yang berbeda juga memiliki efek samping termasuk kehilangan berat badan yang besar dan diabetes ringan yang disebabkan kerusakan pankreas.

Para peneliti mengatakan tikus dengan penyakit prion adalah model baik untuk alzheimer dan parkison karena penyakit melibatkan penumpukan protein yang cacat.

Prof Giovanna Malucci memimpin penelitian mengatakan "Kami masih jauh dari obat yang digunakan untuk manusia, senyawa ini memiliki efek yang serius tapi mengembangkan pengobatan untuk prion dan penyakit neurodegenerative menjadi kemungkinan nyata."

Prof Morris menambahkan "Ini adalah laporan pertama untuk meyakinkan bahwa obat kecil dari jenis yang paling mudah berubah menjadi obat-obatan bisa menyebabkan kematian progresif neuron di otak seperti yang ditemukan misalnya dalam penyakit alzheimer, seperti dilansir Telegraph.

"Temuan ini saya kira akan dinilai sejarah sebagai titik balik dalam mencari obat-obatan untuk mengendalikan dan mencegah penyakit alzheimer
Tips Pilihan Lainnya: