Katarak Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia
Dilihat 912x
KATARAK adalah penyakit yang disebabkan karena lensa mata keruh sehingga masuknya cahaya pada retina menjadi terhalang.
Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM mengatakan, saat ini katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit katarak.
"Umumnya, katarak bisa disebabkan karena proses penuaan, tetapi paparan sinar ultraviolet, penggunaan obat-obatan seperti steroid dan diabetes juga dapat meningkatkan faktor risiko katarak,"katanya pada diskusi bertema "5 Penyakit Mata Terbanyak yang Menyerang Masyarakat Indonesia” di Amaris Thamrin City Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2013).
Selanjutnya, Prof. Nila menjelaskan bahwa katarak bukan merupakan buta permanen, dan dapat diobati. Tetapi, sayangnya penumpukan penderita (backlog) katarak cukup tinggi karena beberapa hal.
"Hal ini karena daya jangkau pelayanan operasi masih rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat, tingginya biaya operasi, keterbatasan tenaga, dan fasilitas pelayanan kesehatan mata,"jelasnya.
Namun, karena bukan penyakit buta yang permanen, untuk mengatasi katarak perlu dilakukan operasi mata untuk mengangkat lensa berkabut yang sudah tua, dan menggantinya dengan implantasi lensa plastik baru.
"Oleh sebab itu, untuk mengatasi katarak perlu dilakukan operasi mata, dan tidak sakit operasinya, serta bisa direhabilitasi,"pesannya.
Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM mengatakan, saat ini katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit katarak.
"Umumnya, katarak bisa disebabkan karena proses penuaan, tetapi paparan sinar ultraviolet, penggunaan obat-obatan seperti steroid dan diabetes juga dapat meningkatkan faktor risiko katarak,"katanya pada diskusi bertema "5 Penyakit Mata Terbanyak yang Menyerang Masyarakat Indonesia” di Amaris Thamrin City Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2013).
Selanjutnya, Prof. Nila menjelaskan bahwa katarak bukan merupakan buta permanen, dan dapat diobati. Tetapi, sayangnya penumpukan penderita (backlog) katarak cukup tinggi karena beberapa hal.
"Hal ini karena daya jangkau pelayanan operasi masih rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat, tingginya biaya operasi, keterbatasan tenaga, dan fasilitas pelayanan kesehatan mata,"jelasnya.
Namun, karena bukan penyakit buta yang permanen, untuk mengatasi katarak perlu dilakukan operasi mata untuk mengangkat lensa berkabut yang sudah tua, dan menggantinya dengan implantasi lensa plastik baru.
"Oleh sebab itu, untuk mengatasi katarak perlu dilakukan operasi mata, dan tidak sakit operasinya, serta bisa direhabilitasi,"pesannya.
Tips Pilihan Lainnya: