Pneumonia, Pembunuh Nomor Satu Balita Indonesia

Nov 17, 2017 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 833x
Penyakit pneumonia merupakan pembunuh utama anak-anak di bawah usia lima tahun, atau balita, di Indonesia, bahkan di dunia.

“Data dari UNICEF mengenai kematian anak balita di Indonesia menunjukkan bahwa pada 2012, 14% kematian balita, atau berkisar 21 ribu anak meninggal karena pneumonia,” kata Dr. Badriul Hegar, PhD, Sp.A(K), Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa waktu lalu di Jakarta dalam rangka peringatan Hari Pneumonia Sedunia yang jatuh setiap 12 November.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada bayi adalah 2,2 persen dan balita tiga persen. Sementara angka kematian (mortalitas) pada bayi 23,8 persen dan balita 15,5 persen.

Data lembar fakta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2013 juga menunjukkan fakta yang sama. Pneumonia atau insfeksi saluran pernapasan akut yang memengaruhi paru-paru dinyatakan menjadi penyebab kematian sekitar 1,2 juta anak setiap tahun. Dapat dikatakan, setiap jam ada 230 anak di dunia yang meninggal karena pneumonia. Angka itu bahkan melebihi angka kematian yang disebabkan oleh AIDS, malaria dan tuberkulosis.

"Di Indonesia angka kematian balita oleh pneumonia bahkan 416 anak per hari atau sekitar satu anak setiap empat menit," ujar Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K), dari UKK Respirologi IDAI, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.

Meski begitu, menurut Dr. Badriul, pneumonia bisa dilawan dengan kesadaran atau awareness dan pengetahuan yang baik terhadap penyakit itu dari semua pihak, baik para praktisi dan profesional kesehatan, kalangan pendidik, pihak swasta, masyarakat umum, juga pemerintah. “Melalui kesadaran dan pengetahuan akan bahaya pneumonia, apa saja yang menyebabkannya, cara penularan, faktor risiko, serta tentunya bagaimana mencegah dan mengobatinya, maka akan lebih banyak lagi anak Indonesia yang dapat diselamatkan. Sebab pada dasarnya, penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan,” katanya.
Tips Pilihan Lainnya: