Memilih Sekolah: Orang Tua cermat, Anak Selamat

Dec 05, 2017 | / Tips / Umum |
Rate:
Dilihat 812x
Ujian Nasional tahun 2013 baru saja berlalu. Hasilnya pun juga sudah diumumkan, baik untuk tingkat Menengah, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun tingkat dasar, Sekolah Dasar (SD). Enam atau tiga tahun tidak terasa sudah berlalu, perjalanan sang buah hati pun harus berlanjut pada tingkat yang lebih tinggi yang tentunya akan dihadapkan dengan tantangan yang lebih berat lagi. Namun semua tantangan tersebut merupakan proses pendewasaan putra-putri tercinta sehingga tidak perlu disikapi berlebihan. Selama orang tua dan anak memainkan perannya pada porsinya masing-masing, maka tantangan tersebut bisa dilewati dengan baik. Misalnya saja dalam memilih sekolah lanjutan, diperlukan pertimbangan-pertimbangan matang sehingga anak mendapatkan sekolah yang menyamankan dirinya. Lagi-lagi, peran orang tua sangat diperlukan dalam memilihkan lingkungan terbaik bagi anak dalam menjalani masa studinya sehingga berjalan mulus hingga tercapainya cita-cita. Orang tua dituntut untuk bijak dalam memilih sekolah yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan anak-anak mereka. Terutama bagi orang tua yang memiliki anak yang akan melanjutkan sekolah ke tingkat sekolah menengah, yaitu SMP dan SMA, karena pada usia ini anak cenderung masih memerlukan pendampingan orang tua dalam memutuskan sesuatu.

Orang tua perlu mengetahui bahwa setiap sekolah tidak sama. Memang SMP dan SMA yang satu dengan yang lain mempunyai kurikulum yang sama, karena mengikuti kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Walau demikian, sekolah-sekolah tersebut seperti serupa tapi tak sama. Perbedaannya terletak pada metode pembelajaran yang ditawarkan masing-masing sekolah. Apalagi dengan semakin berkembangnya metode pembelajaran membuat pilihan semakin beragam. Misalnya saja, metode ceramah pada kelas besar yang pada umumnya dipakai di Indonesia, diskusi, eksperimen, pendampingan atau tutorial pada kelas-kelas kecil, belajar luar ruangan yang ditawarkan oleh sekolah alam, atau bahkan privat seperti pada home schooling yang sedang marak saat ini. Lalu manakah yang terbaik? Semua metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak bisa dikatakan bahwa satu metode lebih unggul pada semua aspek dibandingkan dengan metode lain.

Metode privat dan tutorial mungkin sangat cocok untuk anak yang kurang mampu fokus terlalu lama. Sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih kepada anak dan mengajaknya kembali masukterhadap topik yang sedang dipelajari. Hanya anak yang terbiasa dengan metode ini bisa saja menjadi kurang mandiri dalam belajar. Sedangkan sekolah yang menggunakan metode ceramah hampir di sepanjang waktu belajar dengan guru sebagai sentranya (teacher center learning) memiliki kelebihan pada kedalaman materi. Guru lebih mudah melakukan eksplorasi terhadap materi yang diajarkan karena mempunyai waktu lebih banyak. Anak yang sudah memiliki dasar pengetahuan cukup baik pada level sebelumnya dan kematangan dalam bergaul, relatif mudah mengikuti metode seperti ini. Sedangkan anak yang mempunyai masalah dengan fokus, akan kesulitan belajar dengan metode ini.

Sedangkan metode diskusi dan eksperimen merupakan metode yang menjadikan siswa sebagai sentra pada proses pembelajaran (student center learning). Siswa dididik untuk menemukan inti dari topik yang dibahas, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa. Metode ini sangat cocok untuk anak yang aktif dan mempunyai rasa ingin tahu yang cukup besar. Metode ini biasanya membuat suatu topik menempel lebih lama dibandingkan dengan metode ceramah.

Satu metode yang memberikan hasil baik pada siswa tertentu, belum tentu baik pula bagi siswa lainnya. Semua bergantung pada karakter anak. Jangan biarkan anak Anda masuk ke dalam sekolah yang membuat dirinya tidak nyaman. Seorang anak akan memberikan hasil di atas rata-rata jika diberikan perlakuan yang tepat untuknya. Untuk itu cermatlah dalam menentukan sekolah untuk anak. Tips berikut semoga bisa membantu orang tua yang sedang galau menentukan sekolah lanjutan paling tepat untuk sang buah hati.

1. Cermat mengenali gaya belajar anak

Lagi-lagi, orang tua dituntut cermat untuk mengenali karekter dan gaya belajar buah hati. Dengan mengenali karakter anak dan gaya belajarnya, orang tua bisa lebih mudah menentukan metode belajar yang paling cocok sehingga dapat memaksimalkan kemampuan anak. Karena pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh. Semua kemampuan akan keluar jika diberikan perlakuan yang tepat. Apakah anak lebih senang belajar bersama-sama dengan temannya atau lebih sering menyendiri di kamarnya? Apakah anak bisa betah belajar berjam-jam atau di sepanjang waktu belajarnya membutuhkan hiburan-hiburan kecil? Semakin kenal orang tua terhadap gaya belajar anaknya, semakin mudah memilihkan sekolah yang cocok.

2. Cermat mengenali metode yang ditawarkan sekolah-sekolah

Jika karakter dan gaya belajar anak sudah dapat dikenali, maka tugas berikut adalah mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang sekolah-sekolah yang akan dipilih. Bisa dengan bertanya kepada rekan yang mengetahui sekolah tersebut, melihat brosur yang disediakan, atau mencari informasi melalui internet. Selain itu orang tua bisa mendatangi langsung sekolah yang menjadi alternatif pilihan. Tanyakan langsung dengan pihak terkait tentang metode pembelajaran yang ditawarkan sekolah tersebut. Bawalah serta anak sehingga bisa dilihat langsung ketertarikan anak terhadap sekolah tersebut.

3. Tukar pendapat dengan si buah hati

Setelah menemukan sekolah yang dirasa cocok, orang tua sebaiknya menanyakan pendapat sang anak tentang sekolah tersebut. Bagaimana pun, anaklah yang akan menjalaninya nanti sehingga sangat penting untuk mendengar pandangannya. Jawaban dari anak akan menggambarkan ketertarikan dirinya. Sebaiknya orang tua tidak memaksakan sekolah tertentu hanya untuk menjaga gengsi. Namun jika sekolah pilihan anak ternyata dirasa kurang tepat, orang tua dapat mengkomunikasikannya dengan sang anak. Orang tua bisa memberikan paparan apa yang akan dilaluinya jika memilih sekolah tersebut, sehingga anak tidak merasa pilihannya tidak dihargai dan dipaksa.

4. Lokasi sekolah

Gaya belajar anak yang berbeda-beda sekaligus menjadi pertimbangan menentukan lokasi sekolah. Gaya belajar anak biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Ada anak yang tinggal di lingkungan cukup bising membuatnya mampu fokus bahkan ditengah keramaian sekalipun. Tetapi tidak sedikit anak yang butuh suasana hening dan tenang untuk dapat konsentrasi pada apa yang sedang dibaca atau dijelaskan kepadanya. Sehingga anak-anak seperti ini sebaiknya dipilihkan sekolah yang lokasinya tidak terlalu bising.

5. Pertimbangkan Jarak Sekolah

Kenyaman anak bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan dalam menjalani masa-masa sekolah. Ada hal lain yang tidak kalah penting yang harus dipertimbamgakan dengan matang, yaitu jarak sekolah. Sekolah yang terlalu jauh akan membuat anak lelah dalam perjalanan. Sedangkan kondisi fisik akan berpengaruh terhadap totalitas dan efektivitas dalam belajar. Fisik yang terlalu lelah akibat perjalanan menuju sekolah akan membuatnya lebih cepat kehilangan konsentrasi dan mengantuk saat pemberian materi pelajaran berlangsung. Sedangkan kelelahan yang disebabkan perjalanan pulang mengakibatkan malas memulai mengerjakan tugas dan persiapan lain untuk esok hari. Sesuatu yang sepele, namun sering luput dari pertimbangan orang tua.

6. Sekolah kejuruan solusi alternatif

Khusus untuk anak yang baru lulus dari SMP, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa jadi alternatif. SMK saat ini mulai berkembang dan menunjukkan peningkatan kualitas. SMK menjuruskan siswanya pada keterampilan tertentu, seperti otomotif, mesin, akuntansi, farmasi, bahkan pariwisata. Bagi para siswa dan orang tua yang sudah memutuskan untuk tidak akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, SMK mungkin salah satu pilihan terbaik. SMK mendidik langsung siswa siap kerja setelah tamat nanti dengan membekali para siswanya dengan keterampilan tertentu sesuai pilihan siswa.

Prestasi anak di bidang akademik tidak hanya semata-mata ditentukan oleh tingkat kecerdasan saja. Banyak faktor yang bersifat teknis yang sangat mempengaruhi prestasi. Itu sebabnya tidak jarang solusi yang ditawarkan pihak sekolah kepada anak-anak yang prestasi akademiknya sangat kurang adalah dengan pindah ke sekolah lain. Hal ini bertujuan untuk mencari suasana baru yang lebih cocok untuk sang anak. Sekolah yang tepat, akan membuat anak nyaman dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Right man in the right place.
Tips Pilihan Lainnya: