Ada Seorang Yang Bernama Mr.Kombre
Mr.Kombre itu anak Bayi
Pas Bayi Itu Berjalan Ke Tengah-Tengah Jalanan
Langsung Ada Mobil Menabrak Dia
Dan Mobil Itu Mengerem
Dan Mobil itu Jatuh
LucuKan?
hehehehehe......
Guru pelatih sebuah kursus mobil coba memberi dorongan semangat kepada seorang siswinya yang baru mendapat SIM supaya berani berpraktek mengendarai mobil di jalan.
Siswi: "Aku takut Pak..."
Pelatih: "Kamu takut apa, yang harusnya takut adalah orang lain, bukannya dirimu!"
Seorang nenek dan cucunya menaiki bas dua tingkat.
Cucu: "Marilah nenek kita naik ke tingkat dua. Di atas masih ada tempat duduk."
Nenek: "Eh...sudah-sudah. Nenek tidak mahu naik, nenek takut."
Cucu: "Mengapa nenek?"
Nenek: "Di tingkat atas tidak ada pemandu!"
Seorang pemuda sedang berjalan ke kota suatu hari ketika sebuah truk pengangkut kayu memberinya tumpangan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu mil atau dua, truk itu dihentikan oleh patroli jalan raya untuk pemeriksaan berat kendaraan dan pemeriksaan lain.
Truk inspeksi mengungkapkan truk memiliki ban gundul, tidak ada klakson, tidak ada lampu depan maupun belakang, tidak ada wiper kaca depan. Selain itu, truk kelebihan beban dan memiliki kondisi rem yang buruk.
"Pak," kata petugas patroli kepada pengemudi, "Saya pikir cara terbaik untuk mengisi surat tilang Anda adalah 'mengangkut kayu tanpa truk'."
Carsen dituduh telah mencuri sebuah mobil Mercedes Benz, sesudah melalui penyelidikan pengadilan yang berkepanjangan, dewan juri mengumumkan Carsen tidak bersalah.
Setelah lewat beberapa hari, Carsen kembali mencari hakim yang tadi bertanggungjawab atas keputusan itu.
"Pak Hakim," katanya, "aku mohon Bapak menyeret pengacaraku ke pengadilan."
"Lho, mengapa?" kata hakim, "ia kan telah berhasil membantu kamu memenangkan perkara sehingga kamu bisa dibebaskan dengan keputusan 'tidak bersalah', tetapi sekarang sebaliknya kamu mau mencebloskannya ke dalam penjara, ada apa dengan dia?"
"Aduh, Pak Hakim," kata Carsen dengan sangat marah, "karena aku tak punya uang untuk membayar ongkos pengacaranya, maka ia akhirnya secara paksa telah membawa kabur mobil Benz's yang berhasil kucuri dengan tak mudah itu."
Di jalan yg sepiîíi bgt ada seorang yg sedang berjalan sendirian sebut saja si bejo, tiba" dari
arah yg berlawanan ada mobil yg kebetulan sedang melaju kencang bejo pun berteriak
"aaaaaa"
mendengar teriakan bejo dg
spontan sang pengendara ngerem
mendadak, "huft" pengendara bernafas lega
karna tidak jadi menabrak orang yg jaraknya sekitar 1 cm lagi, namun karna saking
takutnya bejo pun terjatuh dan pingsan, si pengendara bingung padahal ia tidak
menabrak bejo tp kenapa lutut bejo
berdarah ??? Akhinya bejo di bwa kerumah sakit dekat situ
DI RUMAH SAKIT
setelah tiba dirumah dan belum sempat
diperiksa bejo pun sadar dan ingin bergegas pulang namun si pengendara tdk mengizinkan bejo pulang lalu terjadilah perdebatan antara bejo dan pengendara
"saya tidak apa2 "kta bejo
"tapi lututmu berdarah"
"hah darah"
lalu bejo memeriksa sakunya tak lama
kemudian ia berkata dengan Wajah Polosny,
Oo itu mas "itu betadine saya
pecah jadi isinya tumpah kemana-mana"
pengendara: Oooooo "#*@%¤¿¿"
#Minum infus..
Si Salim naik busway dan duduk disebelah ibu muda cantik dan sexy.
Kebetulan ibu muda itu baru mulai hendak menyusui bayinya.
Tapi ketika si ibu muda hendak menyusui, si bayi menolaknya..
Si ibu muda berkata ” ayo sayang diminum, entar mama kasih sama om yg disebelah loh”…
Sepuluh menit kemudian bayi masih saja tidak mau minum asi.
Si ibu muda membujuk lagi “ayo dong sayang diminum susunya… nanti mama kasih om yg disebelah beneran loh…”
Tiba2 si Salim bicara kepada si ibu muda ” Dengar ya mbak..tolong mbak cepat ambil keputusan.. Saya mestinya sudah turun di 4 halte sebelumnya..”
Pada suatu hari Wan Abud pergi ke Timur tengah untuk liburan. Karena kemalaman terpaksa ia naik taksi.
Wan Abud : “Ke jalan Antah Berantah…”
Supir taksi : “OK tuan”
Setelah tiba di tujuan Wan Abud pun turun dari taxi .
Wan Abud : “Berafa?”
Supir taxi : “10 dollar tuan”
Dengan santai ia pun membayar $5
Supir taxi: “Kurang tuan!”
Wan Abud : “Kurang? ente sudah ana kasih cukuf”
Supir taxi : “$ 10 tuan”
Wan Abud : “Kita kan naik berdua jadi ana bayar $5 ente bayar $5. bener kan?”
Tiga orang pemabuk tiba di stasiun kereta api beberapa saat sebelum kereta berangkat. Karena melihat ketiga pemabuk itu sempoyongan seperti tidak mampu naik kereta api, maka kepala stasiun yang baik hati membantu mereka naik. Ia sudah membantu dua orang naik kereta sebelum kereta berangkat, dan meminta maaf kepada seorang pemabuk lagi yang terpaksa tertinggal kereta api tadi. “Maaf tuan”, katanya. “Sebetulnya saya sangat ingin membantu Anda naik kereta”, kata kepala stasiun. “Tidak apa-apa”, jawab sang pemabuk yang tertinggal. “Teman saya akan lebih menyesal lagi. Mereka sebetulnya hanya mengantar saya ke stasiun”.
Suatu pagi, seorang pria menelepon sebuah perusahaan taksi dan mengadu
bahwa taksi yang dipesannya untuk mengantarnya ke bandara belum juga datang. Seorang operator yang menerima telepon itu segera meminta maaf. “Maafkan bila taksi yang Bapak pesan belum sampai,” kata operator itu. “Tapi, jangan kuatir, Pak. Pesawatnya selalu terlambat.”
“Tentu saja hal itu akan terjadi pagi ini.” Penelepon itu dengan keras berteriak, “Karena sayalah pilotnya!”
Ketika pesawat sedang bersiap untuk take-off, seorang anak 5 tahun marah-marah dengan liar. Tidak peduli apa karena frustrasi, sang ibu mencoba menenangkannya, namun anak itu terus berteriak keras dan menendang kursi di sekelilingnya.
Tiba-tiba, dari bagian belakang pesawat, seorang pria tua dengan seragam Jendral Angkatan Udara terlihat perlahan-lahan berjalan ke depan, menghentikan ibu yang bingung dengan tangan terangkat. Berambut putih, sopan, Jendral bersuara lembut itu membungkuk ke bawah, menunjuk ke arah dadanya, berbisik sesuatu ke telinga anak itu.
Seketika, anak itu tenang, dengan lembut memegang tangan ibunya, dan secara tenang mengikatkan sabuk pengamannya. Semua penumpang lain bertepuk tangan secara spontan.
Perlahan-lahan Jendral itu berjalan kembali ke tempat duduknya, dan salah satu petugas kabin menyentuh lengan bajunya. “Maaf, Jenderal,” tanya dia dengan tenang, “apakah saya bisa bertanya mantra ajaib apa yang digunakan pada anak kecil itu?”
Orang tua itu tersenyum tenang dan lembut mengaku, “Aku menunjukkan padanya wing pilot saya, bintang jasa, dan pita pertempuran, dan menjelaskan bahwa dengan tanda penghargaan itu saya berhak untuk memilih dan membuang salah satu penumpang keluar dari pesawat.”