Seorang supir angkot yang beragama Islam di pedalaman Irian Jaya mengharamkan setiap penumpangnya untuk mengangkut babi di dalam angkotnya. Suatu hari seorang suku pedalaman menyetop angkot tersebut dengan membawa sebuah keranjang bambu yang cukup besar.
Supir bertanya "Apa isi keranjang itu? Babi kah?" Penumpang menjawab,
"Bukan... nangka." Supir setuju, "OK, naiklah."
Tak lama, karena buruknya jalan di pedalaman Irian, angkot tersebut tidak
dapat menghindari lubang-lubang di jalan. Tiba-tiba terdengar bunyi
"Nguik!" dari dalam keranjang bambu tersebut.
"Ah... bunyi apa itu? Babi to!" Supir marah-marah. Penumpang tetap bersikeras menjawab, "Bukan... nangka!" Supir tidak puas dan tetap memaksa penumpang untuk membuka tutup keranjang tersebut,
"Ah... sudah saya duga, isinya babi to! Ayo bawa dia keluar, cepat!"
Si penumpang tak mau kalah,
"Iya memang babi, tapi dia punya nama Nangka!"
Ibu Sudiro yang sudah tua datang kepada dokter. Kedua telinganya terbakar. "Apa yang terjadi pada Ibu?"
"Saya sedang menyetrika, lalu telepon berdering......"
"Itu kejadian yang menimpa telinga kiri Ibu, lalu yang kanan?" "Lalu saya mau menelepon ambulans."
Suatu hari diadakan lomba untuk mencari pelatih sirkus yang handal di dunia. Setelah melewati babak penyisihan, hanya 3 pelatih sirkus yang lolos babak tersebut, yaitu dari negara Indonesia, Thailand dan India. Dewan juri memberikan satu ujian terakhir untuk menobatkan sebagai pelatih sirkus terbaik sepanjang masa. Lalu di sediakanlah satu ekor gajah jantan yang besar dan masing-masing pelatih bergiliran diuji untuk membuat gajah itu duduk. Pelatih dari India maupun Thailand bergantian mencoba tapi tidak berhasil, sampai mereka bersemedi segala, tapi tetap gajah bengong tidak bergerak. Giliran pelatih Indonesia, dan dia langsung berdiri menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali. Dan tepat diekor, dia mengangkat ekornya dan menyentil biji gajah. Akibatnya gajah mulas dan terduduk. penonton bersorak atas kemenangan Indonesia, tapi dari negara lain menggerutu tidak puas dan meminta satu ujian lagi untuk menyakinkan. Kata dewan juri, "Gimana supaya membuat gajah menggeleng !" Baik dari India dan Thailand, sekali lagi tidak dapat berbuat banyak dan akhirnya menyerah.
Giliran Indonesia, dia langsung menatap mata gajah dan mengelilingi 3 kali seperti semula dan tepat di kuping gajah dia berhenti. Dia lalu mengangkat kuping gajah dan membisikan, "Jah, lu mau enggak gue sentil biji lu lagi !!"
Kontan gajah langsung menggeleng-geleng.
Pada waktu Ratu Inggris melakukan kunjungan ke Amerika,Bill Clinton Menyambut Ratu Inggris dengan kereta kuda.Kedua kepala negara itu akhirnya naik kereta kuda tersebut berdua.Tak lama kemudian,salah satu kuda kentut dengan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Karena merasa malu, BillClinton meminta maaf kepada sang Ratu. "Maaf Ratu?!"
Kemudian Ratu menjawab : "Oh tak apa, tadi saya kira yang kentut itu kuda"
Seekor serigala terperangkap salah satu kakinya pada perangkap besi bergerigi tajam. Seekor serigala lain datang dan merasa kasihan padanya.
Katanya, "Hai, teman, kalau kau mau bebas dari situ cuma ada satu cara,
gigiti kakimu sampai putus."
Begitulah, walaupun agak ngeri juga, akhirnya serigala itu ikuti saran temannya dan menggigit kakinya sampai putus. Tiga minggu berlalu. Serigala yang waktu itu memberi nasehat lewat lagi di tempat yang sama, dan ia melihat serigala yang sama masih terperangkap. "Kenapa kau masih di sini," tanyanya," apa kau tidak mengikuti petunjukku untuk menggigiti kakimu?" "Kamu gila apa!" teriak serigala yang terperangkap itu," sudah tiga kaki yang kugigit sampai putus, tapi toh aku masih terperangkap di sini!"
Pada suatu hari seorang pemancing pergi sendirian ke sungai untuk memancing. Sesampai disana, dia sadar kalau dia lupa membawa sesuatu, yaitu cacing. Pada saat itu dia melihat seekor ular kecil lewat didepannya sedang menggigit seekor cacing. Si pemancing langsung menangkap ular itu dan merebut cacing dari mulut si ular. Merasa kasihan pada si ular karena merebut makan siangnya, pemancing memberikan sekaleng beer untuk si ular. Setengah jam kemuadian, pemancing merasa ada sesuatu menyenggol kakinya, dan ketika dilihat, ternyata ular tadi telah kembali dengan 3 cacing dimulutnya.
Seorang guru TK bercerita kepada rekannya tentang pengalaman tour bersama murid-muridnya.
Guru :"Wah...Beruntung sekali kemarin saya membawa keledai".
Rekan :"Keledai? Untuk apa ?".
Guru :"Untuk mengangkut anak-anak yang terluka".
Rekan :"Memangnya kenapa anak-anak sampai terluka ?".
Guru :"Disepak keledai itu".
Seekor onta kecil bertanya kepada induknya, "Ibu kenapa sih telapak kakiku besar dan hanya terdiri dari tiga jari?" Si induk menjawab, "Kita kan onta, kaki seperti itu bagus untuk melewati gurun agar kaki tidak tenggelam dalam pasir." "Lalu kenapa bulu mataku panjang?" tanya anak onta lagi. "Jika kita berjalan di gurun, pasir-pasir kan selalu beterbangan. Bulu mata yang panjang akan melindungi matamu dari kemasukan pasir," jawab induknya. "Di punggungku ada punuk. Itu untuk apa?" tanya anak onta. "Itu untuk menyimpan air. Jadi kalau kita berjalan melintasi gurun yang susah air, kita bisa bertahan walaupun tidak minum berhari-hari," jawab induknya. Setelah sekian lama terdiam, si anak onta berkata, "Jadi kita punya telapak kaki lebar, bulu mata panjang dan punuk di punggung adalah untuk hidup di gurun." "Benar sayang," jawab induknya.
"Lalu kenapa kita ada di kebun binatang Ragunan?"
Pada suatu malam yang gelap dan pekat, mobil Eko mogok sehingga terpaksa ia mengetuk rumah seseorang. Di rumah itu Eko meminjam telepon untuk menghubungi mobil derek. Ketika itulah Eko iseng melihat halaman belakang rumah dan betapa kagetnya ia ketika melihat ada seekor kambing yang kakinya palsu.
"Kaget, ya?" tanya bapak yang punya rumah. "Itu memang kambing yang sangat spesial," katanya. "Tapi kenapa ia harus menggunakan kaki palsu?" tanya Eko.
"Dulu saya pernah kecelakaan di jalan tol. Kambing itu menarik saya dari dalam mobil sebelum mobil saya meledak. Kemudian ia berlari ke rumah memberitahukan istri saya," kata bapak itu lagi. "Hebat sekali, benar-benar kambing ajaib. Tapi kenapa kakinya harus dari kayu begitu?" tanya Eko penasaran.
"Seperti kata saya tadi, kambing ini sangat spesial. Suatu hari ketika saya dan istri sudah tertidur lelap, rumah ini terbakar. Kambing ini mendobrak pintu kamar tidur dan membangunkan kami. Akhirnya kami selamat dan bisa menghubungi pemadam kebakaran secepatnya," bapak itu bercerita lagi. "Ya, saya mengerti. Hewan ini memang ajaib banget, tapi saya penasaran kenapa ia harus menggunakan kaki palsu?" tanya Eko lagi. "Begini Nak," jawab si bapak itu. "Kambing spesial seperti ini tentu tidak harus disate sekaligus, bukan?"
Seorang lelaki melihat sebuah papan petunjuk di sebuah restaurant yang bertuliskan "SARAPAN PAGI ISTIMEWA", dan lelaki tersebut tertarik dan memasuki restaurant tersebut. Pelayan membawakan minuman dan bertanya kepada lelaki tersebut, apa yang akan dipesan. Lelaki tersebut bertanya dengan penuh rasa ingin tahu kepada pelayan tersebut "Apa sih SARAPAN PAGI ISTIMEWA hari ini?
"Lidah ayam bakar", pelayan tersebut menjawab dengan nada bangga!
"Lidah ayam bakar?? lidah ayam bakar! Apakah kamu tahu bahwa hal itu sangat menjijikkan sekali? Saya tidak akan pernah makan apapun yang keluar dari mulut seekor ayam !!! kata lelaki tersebut.
Kemudian pelayan tersebut bertanya "Kalau begitu Bapak mau sarapan apa?
"Bawakan saya telur rebus! jawab lelaki tersebut.
Seorang penjual daging hanya tinggal mempunyai 1 ekor ayam. Tapi dia tidak mau memberitahukan pada pembeli, sehingga ia pura-pura bergegas pergi ke belakang toko, seolah-olah dia sedang memilih salah satu ayam yang terbaik dari kandang ayamnya. Sambil menendang kandang ayam dan berkotek-kotek seperti ayam, dia segera kembali ke toko dengan membawa satu-satunya ayam yang dimilikinya dan dijualnya kepada ibu Jones.
Penjual daging menimbang ayam itu dan berkata, "Ibu Jones, ayam ini harganya Rp. 11.000,00." Ibu Jones menjawab, "Jika tidak keberatan, saya butuh ayam yang sedikit lebih besar."
Lalu penjual itu kembali ke belakang toko dan "membuat" banyak keributan. Dia segera kembali ke toko dengan membawa ayam yang
sama dan berkata harganya Rp. 20.000,00. Ibu Jones menjawab, "Kalau begitu, akan saya beli kedua ayam itu."
