Guru: "Anak-anak, kalian harus tahu bahwa bilangan di Indonesia memiliki keistimewaan. Mereka saling berpasangan. Satu berpasangan dengan sembilan, dan keduanya sama-sama diawalidengan huruf S. Dua dan delapan diawali dengan huruf D. Tiga dan tujuh diawali dengan huruf T. Sedangkan empat dan enam diawali dengan huruf E."
Markus: "Tapi, kok lima tidak ada pasangannya, Pak!"
Guru: "Ada. Lima berpasangan dengan lima belas, lima puluh, lima ratus, lima ribu, lima juta, ..."
ada seorang anak kecil ingin bertanya kepada abang abang,
anak kecil : bang apakah ini tanah abang ?
abang abang itu pun menjawab .
Bukan ini bukan tanah saya !
anak kecil: yg bener bang ! apakah ini tanah abang ?
abang abang itu pun menjawab dengengan sangat kebingungan .
SUMPAH ! ini bukan tanah saya !
anak kecil : lalu ini tanah siiapa ?
abang : *^#$&*^&$
Kabar terbaru !!! Mulai hari ini, fren telpon gratis ke semua operator dengan menggunakan cara tertentu (password) maka anda bisa telpon gratis !!!. Mau tau caranya ...?, simak baik-baik langkah berikut ini dengan benar :
1. Minimal ada 2 orang (anda dan 1 teman) dan kedua nya sama-sama mempunyai hp
2. Pastikan hp teman anda dalam keadaan on (aktif)
3. Tentukan terlebih dulu nomor telpon yang akan anda telpon
4. Ketika anda akan telpon, harus menggunakan password yaitu, “fren..fren... pinjam telponnya dong... “ ucapkan password ini berulang kali sampai teman anda mau meminjamkan hp-nya dijamin.. Dengan fren... Anda bisa telpon gratis ke semua operator.
Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal di dekat rumahnya.
cadel:"bang, beli nasi goleng satu.
abang:"apa...?" (.....ngeledek.)
cadel:"Nasi Goleng!
abang:"Apaan...?(.....Ngeledek lagi.)
cadel:"Nasi Goleng!!!"
abang:"ohh nasi goleng..." Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain dan pulanglah si cadel dengan sangat kesal. Sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan "nasi goreng" dengan benar. Hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar
Hari ke-2.
Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi
cadel:"bang...,saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!"
abang:"ohh...pake apa?"
cadel:"...pake telol..." Sambil sedih...
Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata "telor" sampai benar.
Hari ke-3.
Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut - turut makan nasi goreng:
cadel:"bang..., beli NASI GORENG, Pake TELOR!!! Bungkus!"
abang:"ceplok atau dadar ?"
cadel:"dadal..."
Dengan spontan.Kembali dia berlatih dengan keras.
Hari ke-4.
Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa ditertawakan.
cadel:"bang...,beli NASI GORENG, Pake TELOR, di DADAR!"
abang:"hebat kamu "del, udah nggak cadel lagi nich, harganya Rp.2500 del."
si cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya:
cadel: "bang.., kembaliannya?"
abang: "oh iya, uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500, kembalinya berapa del?" sambil senyum ngeledek. Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi.
Tapi akhirnya dia menjawab:"...GOPEK!" Sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Hei, kamu yang berdiri di belakang," ucap dosen sejarah. "Coba sebutkan para pelaku yang menandatangani Perjanjian Linggarjati!"
"Maaf, saya nggak tahu, Pak."
"Apa? Nggak tahu? Baiklah, kalau begitu sebutkan saja tahun berapa perjanjian itu ditandatangani?"
"Maaf, saya nggak tahu juga, Pak."
"Nggak tahu sama sekali? Bahan itu kan sudah saya tugaskan untuk dibaca minggu lalu. Lantas untuk apa kamu datang ke sini?"
"Mau memeriksa kabel lampu ini, Pak. Saya petugas PLN."
Suatu hari disebuah tempat praktek dokter gigi ada seorang pasien yang sedang berobat. Setelah selesai diobati dan dicabut giginya, si pasien bertanya...
Pasien: Berapa Dok, biayanya..?
Dokter: Rp.200rb saja...
Pasien: Lho, biasanya kan cuma Rp.50rb..!
Dokter: Memang.. tapi gara-gara teriakkan anda, 3 pasien saya yang lainnya kabur!
Di sebuah ruas jalan protokol Jakarta Pusat, terpasang rambu-rambu
Lalu Lintas yang bertuliskan: “LURUS JALAN TERUS”
Ketika seorang pemuda pengendara sepeda motor melaju kencang di jalan
tersebut, tiba-tiba, ada pengendara sepeda motor di depannya yang
menghentikan motornya secara mendadak. Akibatnya, si pemuda ini pun
harus menghentikan motornya segera untuk menghindari tertabraknya motornya
dengan pengendara di depannya itu.
Dia pun mulai turun dari motornya menghampiri si pengendara itu dan
berkata, “Hei, Mas! Kenapa kamu berhenti mendadak di depan saya? Itu bisa membahayakan saya, tahu?! Baca tuh! Rambu-rambu di sana, LURUS JALAN
TERUS!” kata si pria muda itu dengan nada kesal.
Sesaat kemudian, “Maaf, Mas!” jawab si pengendara sepeda motor sambil
membuka helmnya, “Saya kan kriting, Mas!”
Pada suatu sore, seorang ibu-ibu memasuki sebuah rumah praktek seorang dokter. "Dokter, apa yang salah di tubuh saya?," tanya ibu tersebut langsung duduk di sebuah kursi di ruangan itu.
Dengan sedikit tersenyum, pria yang dihadapinya itu angkat bicara. "Nyonya, anda terlalu gemuk, pupur anda terlalu tebal, lipstik anda terlalu merah, rambut anda perlu disemir, anda terlalu banyak merokok, dan satu lagi..... anda masuk ke ruangan yang salah. Dokter ada di ruangan sebelah. Saya hanya seorang kasir."
"Terima Kasih," ungkap ibu tadi pergi.
Di Busway tono duduk bersebelahan dgn Dokter yg membaca surat sambil menangis.
Tono: “Kenapa menangis Dok?”
Dokter: “Ini mas, saya baca surat cinta dr pasien saya.” (sambil menyodorkan surat cinta yang disertai foto pengirimnya itu)
tono (heran): ” Kenapa dokter sedih? Sedangkan pasien dokter ini dari fotonya terlihat cantik dan muda.”
Dokter (Sambil menahan tangis): “Usia saya sudah kepala empat, tapi susah dapat pendamping. Tidak ada perempuan yang mau sama saya. Tapi sekalinya ada wanita yang bilang saya ganteng dan tertarik pada saya itu adalah pasien saya.”
Tono: “Sudahlah dok, apakah kode etik dokter melarang berpacaran dengan pasien?”
Dokter: “Tidak sih..” (sambil menghela nafas)
Tono: “Apakah dia sudah bersuami?”
Dokter: “Belum. Bukan itu masalahnya..”
Tono (makin berlagak menasehati ): “Nah..! Kenapa ragu? Toh Rumah sakit tempat dokter bekerja tdk mungkin melarang seorang dokter menikah dengan Pasien. Apa lagi?”
Dokter: “Mas. Mas ini tahu tidak saya kerja di Rumah Sakit mana?”
Tono: “Tidak Dok. Memangnya di mana?”
Dokter (sambil menangis ): ”Mas, saya Dokter di Rumah Sakit Jiwa..”
Tono (dengan polos nya): “apa salahnya kalau dicoba dulu dok…!!
Seorang warga Aceh dari kabupaten Pidie, menulis surat untuk anaknya yang ada di LP Nusa Kambangan karena dituduh terlibat GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Bunyi suratnya, "Hasan, Bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang mau bantu bapak mencangkul kebun jagung ini?"
Sebagai anak yang berbakti Dia segera membalas surat itu beberapa minggu kemudian, "Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sana," kata si anak dalam surat itu.
Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya setelah si bapak terima surat, datang satu peleton tentara dari kota Medan. Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka pergi, kembali si bapak tulis surat ke anaknya.
"Hasan, setelah Bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil. Apa yang harus bapak lakukan sekarang?"
Si anak kembali membalas surat tersebut, "Sekarang bapak mulai tanam jagung saja, kan udah dicangkul sama tentara, dan jangan lupa ngucapin terima kasih sama mereka. Anggap ini sebagai bakti anakmu...yang tetap bisa membantu mencangkul dari jauh."
Amir masuk ke kantor praktek seorang dokter terkenal yang ramai. Dengan ramah resepsionis bertanya kepada Amir.
Resepsionis: Apa keluhan Bapak?
Amir: Ada yang tidak beres dengan titit saya. Resepsionis tersebut kelihatan kaget mendengar Amir begitu blak-blakan, lalu berkata dengan suara setengah berbisik.
Resepsionis: Bapak tidak boleh mengucapkan hal tersebut secara blak-blakan di depan orang banyak.
Amir: Lho... mengapa tidak? Anda menanyakan kepada saya apa masalah saya, ya saya jawab masalah saya.
Resepsionis: (tersenyum) Biasanya kita tidak pernah menggunakan bahasa seperti itu di sini. Sekarang Bapak keluar dulu kemudian masuk lagi dan bilang ada yang tidak beres dengan telinga Bapak.
Amirpun keluar dari ruangan tersebut. Setelah beberapa menit dia masuk lagi. Dengan tersenyum resepsionis tersebut menyambutnya.
Resepsionis: Ya pak, ada keluhan Bapak?
Amir: Ada yang tidak beres dengan telinga saya.
Resepsionis: Kenapa telinga Bapak?
Amir: Beberapa hari ini telinga saya tidak bisa kencing.
Seorang juragan toko kecil tengah malam dengan kasar diseret bangun dari ranjangnya oleh seorang perampok. Dengan tangan memegang sebilah pisau tajam, perampok itu coba mengancam sang juragan dengan garangnya: "Ayo, segera serahkan semua uangmu!"
Juragan toko itu bersesal hati karena merasa dirinya dipersalahkan, ia dengan suara rendah berkata: "Aku sekarang betul-betul sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi, Pak. Kemarin malam teman sejawat kalian sudah pernah datang kemari membawa kabur semua uangku! Aku sudah tak punya uang lagi."
Perampok itu dengan marah berteriak: "Mengapa kemarin malam kamu tidak mengunci pintu dengan baik-baik?"